Sebelum Lebaran, Ahok Akan Gusur Pemukiman Muara Angke

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Kamis, 09 Jun 2016 16:09 WIB
Warga Muara Angke protes karena penggusuran tanpa sosialisasi dan tidak adil karena hanya menyasar masyarakat miskin.
Nelayan di Pelabuhan Muara Angke.(CNN Indonesia/Aghnia Adzkia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menggusur pemukiman masyarakat yang berada di pantai Muara Angke, Jakarta Utara sebelum Hari Raya Idul Fitri. Rumah-rumah di Muara Angke itu diterjang banjir air laut atau rob akhir pekan lalu. Pemerintah provinsi akan membangun tanggul penahan air laut di lokasi itu.

"Boleh enggak bikin rumah di laut? Nah, sekarang kami mau bikin tanggul eh marah-marah, tadi dia dateng nih orang tadi nih," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jakarta, Kamis (9/6).
Ahok mengatakan warga Muara Angke tersebut harus segera dipindahkan karena proyek tanggul akan segera dilelang. Proyek tanggul setinggi 3,8 meter, tutur Ahok, akan mulai dibangun akhir bulan ini dan ditargetkan selesai selama enam bulan.

"Juni mau kerja nih, kalau enggak, enggak selesai enam bulan. Ya mau enggak mau mesti pindah," tutur Ahok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perwakilan warga Muara Angke, Jakarta Utara yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Kamis pagi (8/6). Mereka mendapat kabar dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perikanan Muara Angke akan digusur dua minggu sebelum lebaran.
"Dua minggu sebelum Lebaran, gila enggak sih. Kami menghadap ke pihak UPT, Kepala UPT bilang dua minggu sebelum Lebaran mau enggak mau mesti digusur," kata Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota Eni Rochayati, di Balai Kota, Kamis (6/9).

Penggusuran Tanpa Sosialisasi

Eni menilai penggusuran tersebut dilakukan tanpa sosialisasi. Penggusuran itu, menurut Eni, juga dilakukakan di saat yang tidak tepat, karena warga akan merayakan lebaran.

Alasan Ahok hendak menggusur pemukiman karena akan dibangun tanggul, menurut Eni, tidak adil lantaran masyarakat di Pantai Mutiara yang juga terkena banjir rob tak digusur.

"Karena mereka punya uang, dan yang ini orang miskin, jangan ada perbedaan seperti itu," tutur Eni.
Eni menawarkan solusi agar dapat direlokasi ke rumah susun yang berada dekat dengan tempat kerja mereka. Namun, Ahok menolak usulan tersebut karena jumlah rusun belum memadai.

Ahok mengatakan Pemprov Jakarta sudah berusaha untuk membeli tanah di dekat Waduk Pluit, namun digugat sehingga batal. Ahok menawarkan warga Muara Angke untuk tinggal di rusun yang ada, sembari menunggu tujuh tower yang sedang dibangun di Daan Mogot.

Pada Jumat pekan lalu, tanggul di Perumahan Pantai Mutiara jebol. Kejadian itu menyebabkan banjir di kawasan perumahan sekitar pukul 20.30.
Dini hari usai jebolnya tanggul itu, ketinggian air di salah satu titik kompleks perumahan itu tercatat mencapai 20 hingga 30 sentimeter. Badan Nasional Penanggulangan Bencana memperkirakan, tanggul jebol karena erosi dasar tanggul dan hujan deras.

Di lokasi lain, banjir merendam kawasan Muara Angke akibat pagar pembatas pelabuhan ambruk. Air melimpah menggenangi rumah penduduk. (yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER