Tantang Buktikan soal Rp30 Miliar, Teman Ahok Siap Diperiksa

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Senin, 20 Jun 2016 06:31 WIB
Teman Akok mengklaim selama ini sangat selektif menerima donor. Mereka tak mau dan tak pernah menerima sumbangan dalam bentuk tunai.
Pendiri Teman Ahok, Amalia Ayunintyas dan Singgih Widyastomo saat mendatangi Balai Kota DKI Jakarta untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Senin (25/1). (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang tergabung dalam Teman Ahok kembali menampik tegas tudingan menerima aliran dana Rp30 miliar dari pengembang proyek reklamasi. Teman Ahok menantang pihak yang menuding untuk membuktikannya.

Juru bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas menyatakan pihaknya siap jika ada tim penegak hukum yang ingin memeriksa dan mengaudit pengeluaran dan pemasukan anggaran operasional Teman Ahok.

Menurut Amalia, tudingan tersebut merupakan tudingan tidak berdasar dan tanpa bukti yang jelas. "Kami dengan tegas mengatakan jika Rp30 miliar yang dituduhkan oleh salah satu media dan sejumlah pihak itu tidak benar. Jika mereka memang ngotot dengan (tudingan) itu, ya buktikan saja. Kami siap loh diaudit," ujar Amalia saat ditemui di Markas Teman Ahok, Ahad (19/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amalia mengklaim selama ini Teman Ahok sangat selektif menerima donor atau sumbangan dari pihak relawan. Teman Ahok, tutur Amalia, tidak mau dan tidak pernah menerima sumbangan dari para relawan dalam bentuk tunai.

Ia menyatakan, Teman Ahok hanya menerima pemasukan hanya dari sumbangan para relawan dalam bentuk logistik dan penjualan merchandise saja.

"(Sumbangan tunai) enggak bisa, kecuali kalau mau sumbang dalam bentuk barang. Itu juga terbatas pada logistik yang dibutuhkan terkait logistok Teman Ahok saja," kata Amalia.

Sejauh ini, menurut Amalia, dana yang telah terkumpul oleh Teman Ahok mencapai Rp5 miliar. Dana tersebut, kata Amalia, berasal dari omzet penjualan merchandise Teman Ahok dan sumbangan logistik dari para relawan Teman Ahok.

"230 rim kertas untuk formulir KTP itu juga sumbangan dari beberapa relawan, kantor sekretariat (Teman Ahok) pun disewakan oleh relawan. Di sini gula dan teh pun disumbang," tutur Amalia.

Salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo menambahkan pihaknya masih mempertimbangkan untuk menempuh upaya hukum dalam menindaklanjuti tudingan tak berdasar itu. Menurutnya, sudah cukup banyak pihak yang membantu klarifikasi mengenai perkara ini.

"Kami tidak mungkin lah begitu (terima suap)," kata Singgih saat ditemui di tempat yang sama.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun sama menampik dan mengaku tak tahu menahu ihwal dugaan aliran uang sebesar Rp30 miliar yang disebut-sebut diterima Teman Ahok.

Ahok menyatakan, dirinya bisa menjamin bahwa Teman Ahok tak pernah mendapatkan uang panas tersebut dari pihak pengembang karena bertentangan dengan kesepakatan awal dirinya bersama Teman Ahok yang sepakat tak mau menerima sumbangan dalam bentuk tunai.
 
"Kalian tanya sama mereka (Teman Ahok) saja deh. Kalau fitnah kayak gitu saya enggak tahu. Tanya sama mereka aja," ujar Ahok.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Junimart Girsang menuding Teman Ahok telah menerima aliran dana sebesar Rp30 miliar dari perusahaan pengembang reklamasi di Pantai Utara Jakarta.

Pernyataan tersebut disampaikan Junimart dalam rapat kerja Komisi III dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. "Kami dapat info ada dana pengembang reklamasi sebesar Rp 30 miliar untuk Teman Ahok. Dana tersebut disalurkan lewat Sunny dan Cyrus," tutur Junimart. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER