Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menggelar pertemuan tertutup bersama dengan Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Taiyoung Cho di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan pada Selasa (28/6).
Dalam pertemuan tersebut, Siti bersama Duta Besar Cho membahas isu dan persoalan kehutanan yang terdapat di masing-masing negara khususnya persoalan degradasi, deforestasi, serta pengelolaan hutan secara lestari.
"Kami sangat menyambut baik kerjasama antar kedua negara ini melihat komitmen yang tinggi dari Indonesia terkait kebijakan perhutanan sosial dan perubahan iklim," ujar Siti melalui keterangan resminya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti menyatakan, sebagai bentuk penguatan kerjasama antar kedua negara, ia mengharapkan dukungan dan perhatian dari Pemerintah Korea Selatan khususnya dalam capacity building terhadap pengelolaan kehutanan Indonesia dan pengendalian perubahan iklim.
Duta Besar Cho menyatakan bahwa negaranya memberikan perhatian lebih terhadap pengelolaan hutan dan energi dan berupaya untuk mendukung setiap negara yang memiliki visi dan misi yang sama terkait perlindungan hutan demi menjaga lingkungan agar tetap lestari.
Selain itu, pertemuan keduanya digunakan membahas perjanjian kerjasama kehutanan antar negara-negara Asia atau Agreement on the Establishment of the Asian Forest Cooperation Organization.
Dalam kesempatan itu, Duta Besar Cho menyampaikan harapannya kepada Indonesia untuk bisa segera menandatangani naskah perjanjian AFoCO pada acara ASEAN-Republic of Korea Commemorative Summit yang akan diselenggarakan pada tanggal 1-2 Agustus mendatang di Jeju Island, Korea Selatan.
"Korea Selatan memandang Indonesia sebagai mitra utama di ASEAN, diharapkan Indonesia dapat menandatangani naskah perjanjian AFoCO bulan Agustus nanti,"kata Cho.
Untuk diketahui, AFoCO merupakan perjanjian/komitmen dari negara-negara di Asia untuk meningkatkan kerjasama kehutanan di tingkat regional dalam suatu aksi nyata guna mengurangi degradasi dan deforestasi, mengelola hutan secara lestari dan menghadapi dampak perubahan iklim.
Sejauh ini, negara yang telah mendatangani perjanjian AFoCO adalah Korea Selatan pada Desember 2015 dan Timor Leste pada Juni 2016. Dalam waktu dekat Vietnam dan Bhutan juga akan melakukan penandatanganan naskah perjanjian AFoCO tersebut.
(pit)