Penculik Filipina Bebaskan Empat Nelayan

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 11 Jul 2016 00:16 WIB
Pada Sabtu (9/7) sekitar pukul 23.00 waktu setempat, sebuah speedboat dengan lima orang penumpang menculik nelayan di perairan Malaysia.
Pada Sabtu (9/7) sekitar pukul 23.00 waktu setempat, sebuah speedboat dengan lima orang penumpang menculik nelayan di perairan Malaysia. (SITE INTEL GROUP via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok bersenjata yang diduga terkait dengan Kelompok Abu Sayyaf asal Filipina membebaskan empat orang dari tujuh nelayan yang sedang menangkap ikan di perairan Felda Sahabat 16, Lahad Datu, Negeri Sabah, Malaysia.

Pihak Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu membenarkan adanya kasus itu. Namun lokasi kejadian berada pada wilayah kerja Konsulat RI Tawau.

Sementara, Staf Teknis Imigrasi Konsulat RI Tawau Negeri Sabah, Ujo Sujoto mengatakan, pihaknya belum mengetahui perkembangan kasus penculikan ketiga warga negara Indonesia (WNI) yang sedang menangkap ikan di perairan Lahad datu tersebut karena sedang berada di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya belum tahu adanya kasus penculikan terhadap WNI di Lahad Datu karena masih berada di Jakarta," ungkap Ujo Sujoto seperti dilansir kantor berita Antara, Minggu (10/7).

Keempat nelayan yang dibebaskan kelompok bersenjata itu adalah Sar (27) WNI asal Nusa Tenggara Timur, Anukari (20) asal Suku Bajau Palauh Malaysia, Paketoh (25) asal Suku Bajau Palauh, dan Almi (30) dari Suku Bajau Palauh.

Sedangkan tiga nelayan semuanya asal Indonesia yang diculik dan belum diketahui keberadaannya sampai saat ini masing-masing Lorence Koten (34), Teodorus Kopong (42) dan Emanuel (40) ketiga asal NTT.

Kronologisnya, pada Sabtu (9/7) sekitar pukul 23.00 waktu setempat, sebuah speedboat warna putih dengan lima orang penumpang berambut panjang berpakaian baju hitam dan celana loreng mendekati kapal milik nelayan itu.

Kelima orang penculik itu menggunakan senjata laras panjang jenis M16, M16 double body, dan M14. Mereka langsung bertanya kepada ketujuh nelayan, di antaranya empat WNI itu dengan Bahasa Melayu yang tidak fasih soal dokumen keimigrasian yang dimilikinya.

Namun hanya tiga nelayan yang menggunakan paspor sehingga ketiganya langsung dibawa menggunakan speedboat milik kelompok bersenjata sekaligus merampas handphone dan paspor ketiga WNI tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelompok bersenjata yang sangat aktif melakukan penculikan adalah kelompok Muktadil Brother yang dipimpin Nikosn Muktadil dan Brown Muktadil yang selama ini diketahui bersembunyi di Languyan Tawi-i-Tawi Filipina demi menunggu kesempatan melakukan penculikan. (antara/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER