Lembaga Perlindungan Anak: Kaburnya Anwar Sangat Berbahaya

CNN Indonesia
Selasa, 12 Jul 2016 11:56 WIB
Predator seksual terhadap anak-anak punya potensi lebih tinggi untuk mengulangi perbuatan kejinya daripada predator seksual dengan korban bukan anak-anak.
Suasana depan Rutan Salemba di Jakarta. Seorang terpidana kasus pemerkosaan dan pembunuhan di Rutan Salemba kabur dengan cara menyamar sebagai perempuan. (CNN Indonesia/Aghnia Adzkia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPA Indonesia) yang sebelumnya dikenal bernama Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) menyatakan kaburnya seorang narapidana bernama Anwar alias Rizal dari Rutan Salemba, sangat berbahaya. Aparat kepolisian dituntut untuk bisa secepatnya menangkap terpidana kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang dihukum seumur hidup itu.

“Ketika predator seksual terhadap anak-anak menjadi residivis, aksi mereka dapat berupa kejahatan seks, kejahatan dengan kekerasan nonseks, dan kejahatan secara umum, itu yang tertinggi,” tutur Ketua Bidang Pemenuhan Hak Anak Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Reza Indragiri Amriel dalam keterangannya yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (12/7).

Menurut Reza, predator seksual terhadap anak-anak bahkan punya potensi lebih tinggi untuk mengulangi perbuatan kejinya tersebut, daripada predator seksual dengan korban bukan anak-anak. “Sering kali mereka semakin terspesialisasi sebagai pemangsa anak-anak,” ucap Reza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ahli psikologi forensik itu menyatakan profil Anwar juga sesuai dengan ciri tipikal psychotherapy drop out, yakni usia muda, pendidikan rendah, dan antisosial.

“Dari situ, kami yakin bahwa Anwar akan menolak program rehabilitasi apa pun. Program apa pun tidak akan mujarab untuk mengubah tabiat dan perilakunya,” kata Reza.

LPA Indonesia yang dipimpin oleh Kak Seto menyesalkan kaburnya Anwar yang dinilai membahayakan itu. Reza meminta ada evaluasi sistem di lapas terkait penjagaan khusus bagi napi kejahatan seksual terhadap anak-anak.

“Sebar luaskan foto Anwar. Jika berhasil ditangkap, apalagi kalau ia kedapatan mengulangi kebiadabannya, sidangkan kembali lalu jatuhi hukuman mati,” ujar Reza.


Selanjutnya Reza mengingatkan agar semua orang tua untuk menjaga anak-anak lebih cermat lagi.

Dia mengatakan LPA Indonesia telah bertemu dengan sejumlah pihak terkait sehubungan dengan kaburnya Anwar, di antaranya pejabat dari Kemenkumham.

Reza menuturkan Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Endang Sudirman berdalih bahwa jumlah petugas lapas yang tidak sebanding dengan jumlah warga binaan sebagai penyebab kaburnya Anwar.

Endang mengakui sidik jari pengunjung wanita saat masuk dan keluar lapas tidak dipindai oleh petugas di pintu masuk dan keluar pengunjung. “Anwar kabur dengan menyamar dgn mengenakan pakaian perempuan yakni gamis dan cadar,” kata Reza mengutip Endang.

Lebih jauh Reza menyoroti pemerintahan Presiden Joko Widodo yang begitu memperhatikan kasus kejahatan seksual terhadap anak. Dengan demikian sudah seharusnya para pelaku kejahatan dihukum seberat-beratnya dan aparat penegak hukum harus tegas.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER