Doa Pelaut Indonesia untuk Sandera Abu Sayyaf

Abraham Utama | CNN Indonesia
Rabu, 10 Agu 2016 03:50 WIB
Para pelaut Indonesia kini berpikir ulang jika harus berlayar ke perairan Filipina. Tanpa jaminan keamanan pemerintah, mereka enggan melintasi jalur itu.
Para pelaut Indonesia kini berpikir ulang jika harus berlayar ke perairan Filipina. Tanpa jaminan keamanan pemerintah, mereka enggan melintasi jalur itu. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pelaut yang tergabung dalam Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI) menggelar doa bersama di Samarinda, Kalimantan Timur, kemarin. Mereka berharap, pemerintah dapat segera membebaskan seluruh kru kapal tunda Charles yang disandera kelompok sipil bersenjata di Filipina, Abu Sayyaf.

"Sebagai sesama pelaut, kami berharap rekan-rekan kami yang saat ini sedang disandera kelompok bersenjata di Filipina, dapat segera dibebaskan," ujar Rafit, seorang anggota PPI, seperti dilansir Antara.

Rafit menyebut para pelaut khawatir dengan kondisi para kolega mereka. Setelah kurang lebih 51 hari disekap kelompok bersenjata, tanda-tanda pembebasan belum juga muncul.
Kekhawatiran itu sejalan dengan trauma para pelaut. Kini mereka harus berpikir ulang tatkala harus berlayar melewati perairan Filipina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecuali ada jaminan keamanan dari pemerintah dua negara yang mengawal kami berlayar di sekitar perairan Mindanau," tutur Rafit.

Elona, istri Robin Piter yang saat ini disandera militan Filipina, masih menjaga harapan bahwa suaminya dapat pulang ke rumah dengan selamat. "Intinya saya ingin suami saya cepat pulang," kata dia.

Selama ini, Elona mengaku sudah tidak lagi berkomunikasi dengan Robin. Ia telah menyerahkan segala harapannya kepada pemerintah Indonesia.
Tujuh anak buah kapal tunda Charles milik PT Rusianto Bersaudara jatuh ke tangan Abu Sayyaf 22 Juni lalu. Ketika itu, mereka sedang berlayar menuju Samarinda, setelah mengantar batu bara ke Filipina.

Saat melintas di perairan Pulau Jolo, kapal tunda itu dicegat dua kelompok bersenjata berbeda. Kelompok penyandera pertama menculik nahkoda Ferry Arifin, kepala kamar mesin Muhammad Mahbrur Dahri dan masinis Edi Suryono.

Sementara itu, gerombolan penyandera kedua menculik Ismail (Mualim I), Muhammad Nasir (Masinis III), Muhammad Sofyan (Oliman), serta Muhammad Robin Piter (juru mudi).

Enam kru kapal tunda Charles lainnya, yakni Andi Wahyu (Mualim II), Syahril (Masinis IV), Albertus Temu Slamet (juru mudi), Reidgar Frederik Lahiwu (juru mudi), Rudi Kurniawan (juru mudi) dan Agung E Saputra (juru masak) juga masuk dalam daftar sandera tersebut.
(abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER