Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan dana bantuan sebesar Rp1 triliun per tahun untuk Unit Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) belum tersalurkan sepenuhnya. Dari Rp1 triliun tersebut, dana yang tersalurkan bahkan belum mencapai Rp400 Miliar.
"Enggak sampai 400 M, kami targetkan Rp1 triliun satu tahun. Kenapa tidak bisa karena prinsip kehati-hatian bank," kata Gubernur yang akrab disapa Ahok itu, di Kawasan Pusat Industri Kecil Pulogadung, Jakarta, Jumat (19/8).
Menurut Ahok, bank daerah tak bisa memberikan bantuan dana kepada sembarang orang. Agar mendapatkan bantuan, Ahok menyarankan pemilik UMKM untuk membuka rekening di Bank DKI dan melakukan semua transaksi di rekening tersebut. Tujuannya adalah untuk mempelajari arus kas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami bisa pelajari arus kas kamu seperti apa, kami siapkan bunga murah, uang murah. Dengan sistem terpadu begini kami tahu siapa mereka," tutur Ahok.
Ahok mengatakan, dana bantuan tersebut bertujuan untuk menyamakan daya saing. Selain dana bantuan, produk UMKM nantinya bakal diletakkan di laman situs Jakarta Smart City sebagai ajang promosi dan pembelian online.
Ahok mengklaim juga sudah menyiapkan tempat bekerja bersama atau co-working space di sekitaran Waduk Melati dan Kasablanka, Kuningan. Co-working space itu dapat digunakan untuk memproduksi produk kreatif. Di sana disediakan komputer dan printer tiga dimensi.
Untuk dapat bekerja di tempat itu, Ahok mengatakan, pelaku usaha kreatif hanya perlu menyiapkan uang iuran.
"Mungkin seorang hanya bayar Rp50 ribu sehari sudah bisa coba semua alat. Kamu datang ke tempat kami, kamu pakai punya kami," ujar Ahok.
(den)