Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menemui Kepolisian Daerah Lampung untuk membahas perompakan terhadap nelayan rajungan di perairan sekitar Lampung sejak dua bulan terakhir.
Koordinasi akan dilakukan pasca ratusan nelayan mendatangi Kantor Kementerian yang dipimpin Susi Pudjiastuti itu, Selasa (23/8) pagi. Saat menyambangi Kantor KKP tadi, 400 nelayan dari serikat nelayan pantura disebut meminta bantuan KKP untuk turut memberantas keberadaan perompak di perairan Lampung.
"Mereka harap bantuan dari KKP untuk berkoordinasi dengan pihak keamanan. Kita akan koordinasi dengan aparat keamanan terkait. Rencananya besok pagi kami ke Lampung, bertemu Kapolda untuk mengetahui kondisi lapangan sehingga kita bisa memastikan keamanan laut untuk nelayan," ujar pelaksana tugas Dirjen Perikanan Tangkap KKP Zulficar Mochtar di Kantor KKP, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulficar menceritakan kronologi perompakan yang dialami nelayan rajungan di perairan Lampung. Menurutnya, perompakan telah insentif terjadi dalam dua bulan terakhir.
Nelayan di perairan Lampung disebut telah melakukan penangkapan rajungan sesuai peraturan. Namun, mereka kerap didatangi kapal-kapal kecil yang bermuatan beberapa orang bersenjata dan bertopeng pasca melaut.
Para perompak disebut selalu merampas mayoritas rajungan tangkapan para nelayan. "Menurut para nelayan sudah 86 kali terjadi perampokan dan ini sangat merugikan mereka karena mereka kan biasanya juga berhutang untuk pergi melaut," katanya.
Perompak, menurut Zulficar, dapat memperoleh satu hingga dua ton rajungan tiap kali mereka beraksi. Nilai rajungan yang dicuri itu mencapai Rp25 juta per kapalnya.
"Kalau memang penyebabnya itu tidak ada aparat di laut, mungkin opsi pengawalan nelayan di laut yang perlu didorong. Tapi kalau sudah ada aparat di laut, nah mungkin ini yang akan kami telusuri," ujarnya.
Tentu, dia menambahkan, pihaknya menyarankan agar para nelayan aktif berkoordinasi dengan pemda dan aparat keamanan sempat supaya tidak tiba-tiba dirampok.