Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Muradi meminta Wali Kota Bandung Ridwan Kamil segera menjelaskan tugas dan fungsi TNI Angkatan Darat dalam menjaga keamanan di Bandung.
Muradi menyoroti langkah Komando Daerah Militer III Siliwangi membubarkan lapak buku gratis yang digelar secara kolektif oleh komunitas Perpustakaan Jalanan di Taman Cikapayang, Dago, Bandung pada Sabtu pekan lalu. Menurutnya tindakan Kodam III Siliwangi telah menyimpang dari kewenangan TNI Angkatan Darat.
"Kalau apa yang dilakukan kemarin itu dianggap kontribusi, kontribusi yang mana? Bandung tidak dalam kondisi mencekam atau perang," kata Muradi saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Selasa (23/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Muradi, Ridwan perlu mendudukkan perkara secara klir demi memastikan kebebasan ekspresi di Bandung dapat berjalan dengan baik.
Selain itu, ia menambahkan, Ridwan juga mesti segera memanggil perwakilan Kodam Siliwangi untuk berkoordinasi dalam mewujudkan keamanan di Bandung. Bila masalah ini dibiarkan berlarut tanpa penyelesaian, Muradi khawatir insiden akhir pekan itu menimbulkan ketakutan bagi masyarakat Bandung dalam berkespresi ataupun berkarya.
"Jadi tidak cukup hanya menyampaikan penyesalan," kata Muradi.
Lebih dari itu, Muradi menyatakan bahwa langkah TNI AD membubarkan acara lapak buku gratis dengan dalil meragukan substansi buku yang disediakan, tidak tepat. Menurutnya, Kodam Siliwangi tidak memiliki kewenangan untuk melakukan hal tersebut.
"Buku adalah karya ilmiah. Cara lawannya, buat karya baru, bukan pembubaran atau pembakaran. Ini tindakan yang jauh dari semangat profesionalisme TNI," ujar Muradi.
Kodam III Siliwangi membubarkan Perpustakaan Jalanan di Taman Cikapayung, Dago, Bandung pada Sabtu pekan lalu. Kepala Penerangan Kodam Siliwangi Letnan Kolonel Desi Ariyanti berkata, institusinya melakukan penertiban itu dengan beberapa alasan.
Selain karena melanggar aturan jam malam, dua dasar tindakan Kodam Siliwangi itu adalah kekhawatiran aktivitas literasi akan menjurus ke hal negatif dan kecurigaan atas substansi buku yang belum mendapatkan izin dari pemerintah.
Ridwan melalui akun Instagram resminya, Selasa (23/8), menyampaikan penyesalan atas pembubaran Perpustakaan Jalanan. "Semoga kejadian tersebut tidak terulang lagi di masa depan," ucapnya.
Dia mengatakan, Pemkot Bandung saat ini sedang berupaya meningkatkan budaya literasi kepada seluruh warganya. Ia pun mengajak masyarakat untuk melanjutkan gerakan membaca tersebut.
"Mari terus membaca karena buku adalah jendela dunia," tuturnya.
(gil)