Polisi Tangkap Lima Anggota HMI Terkait Ricuh Demo 4 November

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Selasa, 08 Nov 2016 09:35 WIB
Lima anggota HMI yang diduga perusuh masih berstatus mahasiswa. Mereka berasal dari lima kampus swasta berbeda di Jakarta.
Lima anggota HMI yang diduga perusuh masih berstatus mahasiswa. Mereka berasal dari lima kampus swasta berbeda di Jakarta. (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap lima anggota organisasi Himpunan Mahasiswa Islam, Selasa (8/11) dini hari. Mereka ditangkap atas dugaan menjadi perusuh pada unjuk rasa di sekitar Istana Kepresidenan, Jumat pekan lalu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, kelima anggota HMI tersebut ditangkap di sejumlah lokasi berbeda.

"Iya benar, semuanya memang anggota HMI. Sekitar pukul 24.00 WIB kami mengamankan kelimanya," ujar Awi saat dihubungi, pagi tadi.
Awi mengatakan, inisial kelima anggota HMI itu adalah II, AJ, RM, RR, dan MRD. Mereka berstatus mahasiswa di universitas yang berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"II dan AH itu mahasiswa Universitas Nasional, RR itu mahasiswa dari Universitas Jayabaya, MRD dari Universitas Attahiriyah, dan RM dari Universitas Ibn Khaldun," ucap Awi.

Saat unjuk rasa Jumat pekan lalu, massa HMI terlihat agresif untuk menembus barikade polisi. Sekelompok pedemo yang memegang bendera HMI mencoba menerobos pagar beton dan pagar kawat berduri di lampu merah depan Istana Kepresidenan di Jalan Merdeka Barat.

Polda Metro Jaya mengamankan sepuluh orang yang diduga provokator dalam aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut. Namun, mereka dibebaskan karena kepolisian belum memiliki alat bukti yang kuat.
Aksi saling dorong yang disertai pelemparan botol dan batu kepada personel kepolisian memang terjadi saat demonstrasi menentang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu. Akibat perlawanan dari massa, polisi menembakkan gas air mata.

Kericuhan tersebut menyebabkan satu seorang pedemo meninggal dunia karena asma. Selain itu ada 21 kendaraan, baik milik TNI-Polri atau umum yang dirusak dan tiga kendaraan di antaranya dibakar. Jumlah demonstran yang mengalami luka sekitar 250 orang.

Di luar massa demo, sebanyak 100 orang mengalami luka. Mereka terdiri dari 79 personel Polri, 15 masyarakat umum, lima personel TNI dan satu personel pemadam kebakaran.
(abm/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER