Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut tuntas kasus bom yang meledak di Gereja Oikumene, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu pagi (13/11).
"Saya sudah perintahkan Kapolri untuk menangani, lakukan sebuah penegakan hukum yang tegas dan usut secara tuntas pelaku," kata Presiden di Hotel Bidakara, Jakarta.
Sebagaimana diketahui telah terjadi ledakan bom dengan daya ledak ringan di depan Gereja Oikumene di Kawasan Sengkotek, Loa Janan, Samarinda, Minggu sekitar pukul 10.00 WITA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian tersebut mengakibatkan setidaknya empat korban luka termasuk anak-anak, dan empat sepeda motor rusak.
Kapolresta Samarinda Komisaris Besar M Setyobudi Dwiputro mengatakan, informasi lebih lanjut mengenai penangangan pengeboman satu pintu di Polda Kaltim.
Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Ajun Komisaris Besar Fajar Setyawan mengatakan, sejumlah barang bukti telah dibawa dari lokasi kejadian.
“Untuk sementara police line masih kami pasang. Olah TKP sudah. Kami mendalami motif, ikut jaringan mana, sambil memeriksa saksi-saksi,” ujar Fajar kepada CNNIndonesia.com, Minggu (13/11).
Fajar menolak menjelaskan lebih lanjut mengenai sejumlah temuan di TKP. Dia hanya mengatakan, pria bernama Joh alias Jo bin Muhammad Aceng Kurnia berusia 32 tahun saat ini sedang diperiksa secara intensif di Polresta Samarinda.
Selain memeriksa Jo, sejumlah saksi juga sedang diperiksa, kata Fajar tanpa mau menjelaskan lebih rinci saksi-saksi dimaksud.
Sementara itu, Mabes Polri meminta masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan proses hukumnya kepada Polda Kaltim.
(rdk)