Menteri Susi Gandeng Belanda Demi Revitalisasi Pesisir

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Rabu, 23 Nov 2016 02:08 WIB
Susi Pudjiastuti berharap hal itu dapat meningkatkan produktivitas tambak dan perekonomian masyarakat melalui budidaya perairan.
Susi Pudjiastuti berharap hal itu dapat meningkatkan produktivitas tambak dan perekonomian masyarakat melalui budidaya perairan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan melanjutkan kerja sama dengan Belanda untuk pembangunan rekayasa struktur hibrida. Hal ini dilakukan untuk memulihkan kawasan pesisir Pulau Jawa yang pantainya sudah mulai terkikis.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengatakan, kerja sama ini memang dilakukan untuk memulihkan ekosistem pesisir, sehingga bisa meningkatkan produktivitas tambak dan perekonomian masyarakat melalui budidaya perairan.

"Kita kerja sama dengan Belanda untuk lakukan revitalisasi pesisir, ini juga memang untuk tingkatkan pemulihan ekonomi lewat budidaya perairan secara berkelanjutan," kata Susi di Jakarta, Selasa (22/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini, menurut Susi KKP telah menerapkan beberapa program dan kegiatan untuk mengatasi pengikisan di wilayah pantai utara Jawa yang berujung pada berkurangnya pendapatan masyarakat nelayan yang hidup dengan berpangku pada hasil dari pesisir perairan. Hal ini dilakukan dengan melakukan revitalisasi untuk kawasan pesisir itu.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan berbagai program mitigasi pesisir bencana dan adaptasi perubahan iklim, serta ketahanan pesisir pembangunan daerah ( PKPT).

"Banyak yang sudah dilakukan, tahun lalu (2015) kita juga sudah kerjasama dengan konsorsium Ecoshape dan sudah melakukan restorasi pesisir di Demak, di sana (Demak) kan pantainya memang sudah banyak yang terkikis," kata dia.

Oleh karena itu, untuk memperluas kerjasama tersebut, KKP bersama pemerintah Belanda telah menandatangani Letter of intent. Kesepakatan ini dilakukan untuk memperluas dan mengukuhkan revitalisasi terhadap kawasan pesisir di Pantai Utara Jawa.

Selain itu, Kesepakatan ini juga merupakan tindak lanjut kerjasama sebelumnya yakni program mangrove capital (2013) dan Building with Nature (2015). Kedua program tersebut memang terfokus pada revitalisasi kawasan pesisir mangrove di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.

Sementara itu, Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Kerajaan Belanda Melanie Schultz van Haegen menyambut baik kerja sama yang dilakukan.

"Kerja sama ini bagus, saya harap ke depannya kita bisa terus perkuat kerja sama (Indonesia dan Belanda) untuk kemajuan perairan," kata Melanie.

Sebagai informasi, kerja sama Building with Nature telah diluncurkan pada tanggal 3 Maret 2015. Kerja sama ini dimulai pada tahun 2015 sampai 2019, sebuah tindak lanjut dari Nota Kesepahaman tentang Kerjasama di Bidang Air antara Pemerintah Belanda dan Pemerintah Indonesia yang ditandatangani pada 14 April 2015 di Korea Selatan.

Selanjutnya pada tanggal 14 Desember 2015 di Sanur, Bali ditandatangani  "Agreement on Cooperation Namely Building with Nature (BWN) Indonesia: Securing Eroding Coastline Delta Project".

Lingkup kerja sama tersebut mencakup pembangunan perangkap sedimen (struktur hybrid), struktur pelindung pantai yang terbuat dari kumpulan cabang dan hutan yang memiliki multi-fungsi mengurangi erosi dan menangkap sedimen. Kemudian, penanaman dan pemeliharaan mangrove, serta revitalisasi 300 hektare tambak untuk budidaya berkelanjutan. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER