Jakarta, CNN Indonesia -- Komplotan pelaku perampokan dan pembunuhan di rumah mewah di Kayu Putih, Pulomas, meninggalkan rumah setelah menyekap sebelas korban di kamar mandi. Hal ini tergambar dari hasil prarekontruksi yang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB hingga tengah hari.
Pelaku yang bernama Ridwan Sitorus alias Ius Pane yang memberikan aba-aba untuk meninggalkan rumah korban.
“Ius Pane bilang 'kita sudah selesai yuk kita pulang'. Dia bilang itu setelah semua korban masuk kamar mandi. Di situ kami sempat tidak tahu kalau Ius Pane juga beri komando setelah Ramlan," tutur Kepala Polres Jakarta Timur Komisaris Besar M Agung Budijono di lokasi perampokan Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (6/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Agung, terdapat 72 adegan dalam proses prarekonstruksi. “Adegan yang kami coba ini sudah dipilah-pilah sesuai perannya masing-masing," ujar Agung di lokasi.
Hanya seorang pelaku yakni Ius Pane, yang dihadirkan dalam prarekonstruksi ini. Sementara untuk tersangka Ramlan Butar-butar yang telah ditembak mati, Erwin Situmorang, Alfin Sinaga, dan sejumlah korban diperankan oleh penyidik.
Lebih lanjut Agung menuturkan, adegan dalam prarekonstruksi ini meliputi kedatangan pelaku yang mengendarai mobil Suzuki Ertiga warna putih, penyekapan beberapa korban di kamar mandi berukuran 2 meter kali 1 meter.
Selanjutnya adegan pengambilan harta benda, hingga kedatangan pemilik rumah Dodi Triono yang mengendarai mobil Honda Jazz. Sebelum Dodi tiba, sopirnya yakni Tasrok, datang terlebih dulu mengendarai sepeda motor.
Dalam reka adegan tersebut, ternyata salah satu tersangka yang telah ditembak mati polisi, Ramlan, sempat membukakan pintu gerbang bagi Dodi. Saat turun dari mobil, Ramlan dan Erwin langsung menodong Dodi dengan senjata api. Ramlan kemudian meminta Dodi masuk ke kamar mandi bersama korban lainnya.
"Dompet sempat diambil kemudian pelaku meminta Dodi masuk ke kamar mandi," kata Agung.
Menurut Agung, para pelaku tak mengetahui bahwa Dodi akan datang belakangan. Ia memastikan, kelompok perampok ini dalam melakukan aksinya, selalu menyekap korban agar lebih leluasa mengambil barang.
"Tidak ada niatan lain. Baru kali ini mereka merampok sampai ada korban yang meninggal, sebelumnya tidak ada (yang meninggal)," ucap Agung.
Usai melakukan aksinya, Ius Pane kemudian memberikan komando pada teman-temannya untuk keluar dari rumah. Agung berkata, hal ini terungkap saat prarekonstruksi dan tidak terekam dalam kamera pengawas atau CCTV.
Saat keluar rumah, Ius Pane sempat mengecek ke dalam mobil Honda Jazz yang ditumpangi Dodi. Namun tak ada barang apapun yang diambil.
Kasus perampokan ini menewaskan enam orang, yaitu pemilik rumah Dodi Triono (59), dua anak Dodi bernama Diona Arika (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel (teman Gemm), serta Yanto dan Tasrok (40) yang merupakan sopir keluarga. Sedangkan, korban yang selamat adalah anak Dodi bernama Zanette Kslila Azaria (13), Emi (41), Santi (22), dan dua orang pekerja rumah tangga Fitriani, dan Windy.
(yul)