Mereka yang Cinta Mati di Bantaran Kali

CNN Indonesia
Selasa, 07 Mar 2017 09:57 WIB
Warga Cipinang Melayu, Jakarta Timur merasa nyaman meski selalu kebanjiran. Mereka menolak dipindahkan karena khawatir kehilangan sumber mata pencaharian.
Kawasan Cipinang Melayu di tepi Sungai Sunter yang jadi langganan banjir. (CNN Indonesia/Filani Olyvia)
Namun tidak semua warga menolak digusur dan dipindahkan. Ada juga warga yang ingin secepatnya digusur dan mendapat tempat tinggal baru yang bebas banjir.

Ade Darwati adalah salah satunya. Saat CNNIndonesia.com menemuinya, air sungai baru saja melimpas ke rumahnya. Alih-alih membersihkan, Ade malah memilih membiarkan air menggenangi rumahnya.

Ia malah berjalan-jalan ke rumah tetangganya sembari momong anak.
Ade menyebut bayinya yang berusia tujuh bulan memang sedang sakit dan rewel. Ia menduga banjir jadi penyebabnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak banjir, (anak saya) jadi batuk dan flu. Enggak sembuh-sembuh. Sekarang menangis terus," kata Ade. Ia berharap hujan deras tak lagi turun sehingga air tak lagi menggenangi rumahnya.

"Tiap hujan sedikit, itu (rumah) juga banjir," katanya.

Ade menempati rumah tepat di pinggir Sungai Sunter yang membelah kawasan Cipinang Melayu. Rumahnya termasuk jadi yang pertama tergenang saat iar sungai penuh.

Karena rutin kebanjiran, kondisi rumahnya memprihatinkan. Keramik lantai rumahnya banyak retak dan pecah di beberapa bagian.

Ade mengaku sudah terlalu bosan dengan banjir dan capek membersihkan rumah. Hal itu terlihat dari beberapa perabot rumah yang dibiarkan kotor. Lumpur sisa banjir yang menempel di perabot bahkan hingga mengering.
Pengerukan kali Sunter untuk mengantisipasi banjir di ibu kota.Pengerukan kali Sunter untuk mengantisipasi banjir di ibu kota. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Ade mengaku saat setuju jika harus dipindahkan ke rusun. Saat warga lain tak berharap pindah, ia malah ingin secepatnya.

"Asalkan bayarannya jelas, saya dan suami mau saja. Banjir melulu, pusing," katanya.

Namun sejak tahun lalu ada kabar penggusuran, sampai saat ini belum juga ada realisasi.

Kawasan Cipinang Melayu adalah satu dari tiga daerah yang bakal segera digusur oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kawasan ini adalah daerah langganan banjir dari limpasan air Kali Sunter.

Meski hujan tidak turun, jika kawasan hulu hujan deras dan air Sungai Sunter melupa, Cipinang Melayu dipastikan tergenang.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat Teuku Iskandar mengatakan, setidaknya ada sekitar 3 kilometer wilayah bantaran Sungai Sunter di Cipinang Melayu yang akan dinormalisasi.

Normalisasi dilakukan dengan cara mengembalikan kedalaman sungai, memasang tanggul, membuat jalan inspeksi, dan membersihkan kawasan di tepi sungai.

"Diharapkan, Maret ini sudah bisa disosialisasikan pada masyarakat (yang akan direlokasi). Walikota sudah mempersiapkan," kata Iskandar.


HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER