Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Polisi Sektor Tambora, Jakarta Barat, hari ini menangkap Ruby Pegy (26), pelaku pengeroyokan terhadap pendukung pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Iwan (23).
Iwan, warga Kelurahan Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat, diduga dikeroyok oleh Rubi Pegy bersama dua rekannya, Angga (23) dan Idam Topar (30) karena kesalahpahaman terkait Pilkada DKI. Peristiwa pengeroyokan itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, Senin (13/3).
"Iya korban pendukung Ahok-Djarot. Ada tiga orang pelaku. Satu kami sudah amankan dan dua lainnya melarikan diri," kata Kapolsek Tambora Komisaris Polisi Muhamad Syafi'i ketika dihubungi
CNNIndonesia.com di Jakarta, Selasa (14/3).
Pemicu pengeroyokan itu diduga karena Iwan berteriak "hidup Ahok". Teriakan itu didengar langsung oleh ibu Ruby Pegy, Nena Zainab yang mengaku kaget dan membalas teriakan itu dengan kata-kata tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syafi'i mengatakan, Pegy dan Angga mendengar hal itu kemudian mengejar dan memukuli Iwan. Tidak puas sampai di situ, kata Syafi'i, pelaku kembali mencari Iwan dan memukulinya hingga mengalami luka-luka cukup serius.
Saat ini Iwan tengah menjalani pengobatan di Rumah Sakit Tarakan.
Syafi'i mengatakan, kejadian itu merupakan buntut dari kejadian pada Senin siang ketika Iwan dan pelaku saling berbalas ejek. Iwan dituding kafir karena mendukung Ahok-Djarot.
"Sebenarnya ini salah paham saja. Mereka masih tetangga juga. Kebetulan siangnya mereka sudah saling ejek," ucap Syafi'i.
Koordinator Relawan Ahok-Djarot, Musasih menjelaskan pelaku mulai tidak suka kepada Iwan karena memasang stiker Ahok-Djarot di lingkungan mereka.
"Iwan pasang stiker hingga malam tapi pelaku tidak terima," kata Musasaih.
Hingga saat ini polisi masih mengejar Angga dan Idam Topan yang melarikan diri. Ketiganya disangkakan dengan Pasal 170 KUHP tentang Tindak Kekerasan Secara Bersama-sama.