Kapolri Beri Penghargaan Polisi Penembak Penyandera Angkot

CNN Indonesia
Jumat, 21 Apr 2017 18:49 WIB
Aiptu Sunaryanto mendapat kesempatan sekolah perwira tanpa harus menjalani tes lebih dulu. Kapolri juga menghadiahinya sebuah pin emas.
Aiptu Sunaryanto kembali mendapat penghargaan atas tindakanya menyelamatkan warga dalam kasus penyanderaan di angkot. (CNN Indonesia/Marselinus Gual)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ajun Inspektur Satu Sunaryanto, petugas polisi yang menggagalkan aksi penyanderaan di angkutan kota kembali menerima penghargaan. Penghargaan kali ini diberikan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Penghargaan yang diterima Sunaryanto berupa rekomendasi untuk melanjutkan ke sekolah perwira dan pin emas.

"Saya apresiasi dalam bentuk tiket untuk sekolah alih golongan, dengan sekolah ini yang bersangkutan bisa langsung jadi perwira," kata Tito saat menyerahkan pengahargaan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan penghargaan yang diterima ini, Sunaryanto bisa menempuh pendidikan di sekolah alih golongan polri tanpa tes.

Tito berharap, pengalaman anggota Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Timur itu diharapkan jadi motivasi anggota polisi lainnya.
"Ini bisa menjadi motivasi bagi rekan-rekan lain untuk meningkatkan kemampuan dalam menggunakan kewenangan diskresinya untuk mengambil tindakan dan memilih opsi terbaik," kata Tito.

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ini menyebut aksi Sunaryanto sebagai aksi luar biasa. Sebab sedikit saja kesalahan dilakukan olehnya saat itu, bisa berakibat fatal pada warga yang disandera pelaku.

"Seringkali ada idiom bahwa polisi itu kaki kanannya ada di penjara, kaki kirinya ada di kuburan. Salah mengambil tindakan, bisa membuat orang masuk penjara, tapi terlambat bertindak bisa membuat dia atau masyarakat meninggal dan masuk kuburan," kata Tito.

Sunaryanto sendiri bersyukur dengan penghargaan itu. Dia mengaku tidak menyangka bakal menerima penghargaan dari orang nomor satu di Polri karena apa yang dilakukannya saat itu hanya untuk menolong warga,

"Mudah-mudahan banyak polisi-polisi baik yang mau berbuat untuk rakyat," kata Sunaryanto.
Selain penghargaan dari Tito, Sunaryanto sebelumnya mendapat dua penghargaan karena aksinya itu dari Polda Metro Jaya dan Pemprov DKI Jakarta.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memberikan penghargaan berupa uang tunai Rp10 juta.

Sumarsono mengatakan, aksi heroik yang dilakukan oleh Sunaryanto telah jadi bukti nyata dari kesadaran aparat kepolisian akan tugasnya untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.

Penyanderaan terjadi di KWK-T.25 jurusan Rawamangun-Pulogebang di Perempatan Buaran, Jakarta Timur pada Minggu (10/4) lalu.

Pelakunya bernama Hermawan yang menyandera Risma Oktaviani (25) yang tengah menggendong putranya yang masih balita, Dafa Ibnu Hafiz.
Pengendara jalan berkerubung tapi tak bisa berbuat banyak. Hermawan saat itu mencekik dan menyerangkan pisau di leher Risma. Penjambret mengancam bakal menggorok leher Risma yang tengah menggendong anaknya dalam keadaan panik.

Saat itu Sunaryanto sedang dalam perjalanan menuju kantorya di Unit Kecelakaan Lantas, Kebon Nanas.

Melihat kegaduhan di perempatan jalan, Sunaryanto ikut menepi. Upaya negosiasi sempat dilakukannya. Saat itu Hermawan masih berang karena tak bisa berbuat banyak di tengah kerumunan massa. Insiden penyanderaan itu berlangsung selama hampir setengah jam.

Menanggapi kondisi rawan itu, Sunaryanto berusaha hati-hati. Sampai akhirnya pelaku lengah, Sunaryanto pun melempaskan tembakan yang langsung menembus lengan kanan Hermawan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER