Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto membeberkan kronologi kaburnya ratusan tahanan Rumah Tahanan Klas IIB Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5).
Rikwanto mengungkapkan, peristiwa tersebut bermula dari kerusuhan di salah satu sel tahanan yang diisi 100 orang. Menurutnya, kerusuhan terjadi setelah bentrok fisik di antara sejumlah tahanan tidak dikendalikan oleh petugas sipir.
"(Awalnya) terjadi kerusuhan di salah satu kamar yang berisikan 100 orang tahanan laki-laki dikarenakan over kapasitas sehingga menciptakan aksi bentrok fisik sesama tahanan dan tidak dapat dikendalikan oleh petugas sipir rumah tahanan," kata Rikwanto saat dikonfirmasi, Jumat (5/5).
Sampai saat ini belum diketahui pasti jumlah tahanan yang berhasil kabur dari rutan. Rikwanto memperkirakan jumlah tahanan yang kabur sekitar 200 orang. Dari jumlah itu baru 10 orang tahanan yang berhasil ditangkap .
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahanan kabur masih dalam pencarian para petugas sipir dan Polsek Tenayan Raya, Pekanbaru," ucap Rikwanto.
Hal berbeda sebelumnyan disampaikan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Wayan Kusmianta Dusak. Menurutnya, kerusuhan bermula dari tuntutan para tahanan yang meminta kepala keamanan rutan dicopot. Para tahanan menilai, kepala keamanan bersamalah.
Para tahanan kabur saat diberi kesempatan keluar sel tahanan untuk salat jumat. Sekitar 50 orang tahanan mendobrak pintu samping rutan dan kabur. Hal ini memicu ratusan tahanan yang lain untuk kabur dengan cara merusak pagar dan pintu penjara.
Saat ini sekitar 30 tahanan sudah ditangkap. Pengejaran masih dilakukan petugas rutan dibantu kepolisian. Polresta Pekanbaru menggelar razia di sejumlah tempat untuk menyekat jalur pelarian para tahanan ini.