Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menyita sejumlah buku dan artikel terkait jihad saat menggeledah kediaman MA (32), guru mengaji pelaku bom Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Penggeledahan berlangsung selama dua jam sejak pukul 12.00 WIB di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan beberapa judul buku dan artikel yang ditemukan antara lain
Menimbang Jihad Politik Praktis karya Hamdan Zoelva,
Pidato Amanah Amirul Mujahidin karya Abu bakar Ba'asyir,
Jalan Keluar Penyatuan Umat Islam, dan
Perjuangan Islam Menurut Manhaj Rasul.
Kemudian ada juga artikel berjudul
Tansiq Tinjauan Syar'i, Langkah-langkah Urgensinya,
Taushiyah dan Tadzkirah karya Abu bakar Ba'asyir, dokumen tentang
Jihad Fisabilillah, dokumen proklamasi
Daulah Islam Irak, serta buletin
Laskar Jihad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami temukan sekitar sembilan buku dan artikel tentang Jihad saat menggeledah rumah MA. Semuanya kami sita," kata Yusri saat ditemui di Pos Polisi Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (7/6).
Densus 88 juga menyita sejumlah barang bukti lain yang diduga terkait dengan aksi terorisme dan dua pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, antara lain dua unit telepon genggam, dua buah kartum SIM telepon genggam, tiga unit memory card, satu buah panci presto, dan satu buah kartu ATM.
Selain itu, Densus juga menyita satu buah logo kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan satu buah pisau.
MA ditangkap Densus 88 di Kecamatan Cileunyi pagi tadi sekitar pukul 8.30 WIB. Yusri mengatakan, MA merupakan guru mengaji dua pelaku bom Kampung Melayu, Ikhwan Nurul Salam dan Ahmad Sukri.
MA diduga berperan memberikan tausiyah sebelum Ikhwan Nurul Salam dan Ahmad Sukri beraksi meledakan bom di Kampung Melayu, 24 Mei silam. Menurut Yusri, MA adalah anggota Yayasan Asykari Assunnah, Bandung --tempat kedua pelaku bom bunuh diri mendengarkan tausiyah.