Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polres Jakata Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario Seto mengatakan kepolisian akan tetap mengawal perkembangan Aksi Bela Ulama (ABU) 96 walau tidak mendapat izin dari pengurus Masjid Istiqlal.
Bersama TNI, polisi akan bekerja sama mengamankan aksi tersebut.
"Dari pihak masjid memang termonitor tidak memberikan izin. Dari pihak Polri dan TNI tetap melakukan upaya pengamanan. Kita tetap memonitor perkembangan dari pada rencana aksi tersebut," kata Suyudi di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suyudi mengatakan telah menurunkan 300 personel untuk menjaga Masjid Istiqlal. Penambahan atau pengurangan personel akan disesuaikan dengan aksi tersebut.
"Kami belum monitor ke arah sana. Yang jelas kan rencananya kan hanya di dalam masjid," kata Suyudi.
Suyudi mengatakan selalu berkomunikasi dengan pengurus Masjid Istiqlal. Ia juga berkomunikasi dengan Polres, Polda dan TNI untuk antisipasi keamanan.
Pengurus Masjid Istiqlal belum memberikan izin kepada Presidium Alumni 212 untuk menjadikan Masjid Istiqlal sebagai titik kumpul Aksi Bela Ulama 96. Pernyataan itu disampaikan Kepala Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah Salam.
Tak Turun ke JalanSementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta agar ABU 96 yang akan digelar oleh Presidium Alumni 212 tidak lagi diwarnai dengan aksi turun ke jalan.
Menurutnya, aksi damai itu seharusnya cukup dilakukan dengan berdoa di masjid atau musala.
Kalau aksi damai enggak usah turun ke jalan. Lebih baik doa di masjid, musala masing-masing. Doakan seluruh warga Indonesia itu damai," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta.
Djarot meminta agar mereka yang melaksanakan aksi siang nanti bisa menghargai dan menghormati warga yang lain. Mengingat saat ini juga sedang bulan puasa.