Kemesraan Polri dan KPK di Tengah 'Serangan' Pansus Angket

CNN Indonesia
Kamis, 06 Jul 2017 16:28 WIB
Pimpinan Polri dan pimpinan KPK menunjukkan 'kemesraan' antardua lembaga usai agenda silaturahmi di Mabes Polri, Kamis (6/7).
Pertemuan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan Ketua KPK Agus Rahardjo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (6/7). (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pansus Hak Angket terhadap KPK tak hanya menyasar lembaga antirasuah, tetapi juga kepolisian. Di tengah 'serangan' dari parlemen itu, Polri dan KPK memperlihatkan kemesraannya di depan publik.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menunjukkan 'kemesraan' itu usai agenda silaturahmi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (6/7).

Keduanya tak hanya tampak akrab, tetapi juga menyatakan komitmen untuk saling mendukung satu sama lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami pasti dukung langkah pemberantasan Korupsi. Kami juga meminta dukungan langkah perbaikan budaya di lingkungan kepolisian," ujar Tito dalam jumpa pers didampingi Agus usai agenda silaturahmi tersebut.

Dalam kunjungan yang dihadiri unsur pimpinan KPK tersebut, Tito mengatakan pihaknya telah mengabarkan situasi operasi stabilitas harga pangan yang dilakukan jajarannya.
"Dan, kami minta dukungan supervisi KPK untuk back-up dan lain-lain sehingga jadi lebih masif," sambung Tito.

"Kami siap dukung langkah KPK termasuk operasi KPK di lapangan. Harapan kami, (lewat) kehadiran (KPK di Mabes Polri) ini hubungan (kedua lembaga) jadi lebih baik dan positif ke depannya."

Usai Tito memberikan sambutannya, Agus pun memberikan apresiasi bagus atas kerja sama dengan Polri selama ini, termasuk kinerja korps Bhayangkara dalam menjaga stabilias harga pangan serta kelancaran arus mudik lebaran.

"Tujuan kami ke sini bukan hanya [membahas] kasus tapi juga silaturahmi... Kami berkomitmen bangun koordinasi lebih baik ke depannya," ujar Agus.

Kemesraan juga terbaca dalam kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik senior KPK Novel Baswedan. 

Dalam pernyataannya, Tito berjanji akan melibatkan KPK dalam penyelidikan kasus tersebut, terutama saat kepolisian meminta keterangan dari Novel.

"Untuk kasus Novel, nanti ada pemeriksaan tambahan untuk saudara Novel Baswedan," kata Tito.

"Nanti dari bapak ketua (KPK) bakal ada yang mendampingi tim dari Polri. Tim teknis lapangan dari KPK nanti bergabung dari tim Polri."
Kemesraan antara Polri dan KPK menjadi sesuatu yang menarik lantaran kedua lembaga itu tengah mendapat 'serangan' dari Pansus Hak Angket KPK. 

'Serangan' terhadap KPK dilakukan lewat upaya Pansus mengevaluasi laporan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan terhadap KPK.

Sementara 'serangan' kepada Polri terlihat dari sikap Pansus yang mendesak kepolisian untuk menjemput paksa tersangka dugaan memberikan keterangan palsu, Miryam S Haryani.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER