Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya menyatakan, polisi akan tetap memberlakukan tembak mati terhadap pelaku kejahatan jalanan. Tindakan tegas itu diklaim membuat kejahatan jalanan menururn.
"Kejahatan jalanan menurun. Perintah Kapolda sudah jelas (tindak tegas)," Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rudy Herianto Nugroho di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/8).
Rudy mengklaim, dalam waktu beberapa waktu terakhir banyak penjahat jalanan yang menyerahkan diri karena takut ditembak mati polisi. Termasuk para pelaku terkait kasus-kasus terkini seperti penembakan di SPBU Cengkareng dan di Karawaci.
"Banyak yang menyerahkan diri. Ya, yang terkait Italia, terkait dengan Davidson. Banyak yang menyerahkan diri," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi memang sedang gencar menindak tegas pelaku kejahatan jalanan dengan menembak para pelaku yang berusaha kabur.
Pada Juni 2017, Polisi menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam penembakan di SPBU Cengkareng yang menewaskan pengusaha Davidson Tantono beberapa waktu lalu. Salah seorang tersangka ditembak mati petugas karena berusaha melawan saat hendak ditangkap.
Kemudian, pada Juli 2017, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku penembakan seorang asisten dokter gigi bernama Italia Chandra Kirana Putri (23). Pelaku yang diketahui bernama Saiful itu ditembak mati oleh polisi karena melawan saat hendak ditangkap.
Italia tewas ditembak pelaku saat mempertahankan sepeda motor yang akan diambil pelaku kemarin di rumahnya di Kompleks Bugel Indah, Karawaci, Kota Tangerang.
Lebih jauh Rudi menilai, agar keadaan keamanan tetap kondusif, tindakan tegas akan selalu dilakukan Polri. Termasuk, tindakan tembak mati.
"Peringatannya itu (tembak mati)," ujarnya.