Sandiaga Harap Angka Kemiskinan Jakarta Turun Dalam 5 Tahun

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Kamis, 16 Nov 2017 00:40 WIB
Angka kemiskinan Ibu Kota tak berkurang sejak 10 tahun lalu. Sandiaga berharap dapat menurunkan angka kemiskinan DKI Jakarta lima tahun mendatang.
Sandiaga Uno sampaikan optimisme kian berkurangnya kemiskinan Jakarta lima tahun mendatang (dok. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berharap angka kemiskinan di ibu kota dalam waktu lima tahun kedepan dapat berkurang. Hal tersebut ia nyatakan berdasarkan hasil pertemuan bersama Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Sebab, berdasarkan data TNP2K kata Sandi, selama sepuluh tahun terakhir mulai dari tahun 2007 hingga 2017, angka kemiskinan DKI Jakarta tidak mengalami penurunan sama sekali.

"Dengan peningkatan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan di masyarakat, kita harapkan angka kemiskinan di lima tahun ke depan bisa kita turunkan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (15/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandi menuturkan, angka kemiskinan di Jakarta per Maret 2017 menunjukkan di angka 3,77 persen. Angka ini merupakan angka kemiskinan terendah di Indonesia. Sedangkan, rasio koefisien gini di Jakarta pada Maret 2017 ada di angka 0,413.

Koefisien gini adalah tingkat ketimpangan pendapatan. Angka 0 menunjukkan adanya pemerataan pendapatan dan angka 1 menunjukkan ketimpangan pendapatan yang tinggi. Dengan demikian, indeks gini DKI Jakarta termasuk kategori ketimpangan sedang.

Atas dasar itu, Sandi menilai bukan hanya kemiskinan yang menjadi faktor utama, tetapi ada ketimpangan lainnya.

"Fokus kita kepada kaum miskin, kaum marginal. Fokus kita pada pendekatan pemberdayaan usaha kecil usaha mikro. Fokus kita memastikan adanya pendidikan dan kesehatan yang lebih baik," tuturnya.

Mantan Ketua Umum Himpunan pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu menambahkan, ia akan menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus sebagai solusi meningkatkan kualitas pendidikan Ibu Kota.

Program OK OCE berupa pelatihan kewirausahaan di tiap kecamatan diyakini dapat memberdayakan masyarakat, khususnya kelas menengah dan bawah. Sehingga, menciptakan lapangan kerja dan mengurangi tingkat kemiskinan.

"Nah, ini yang kita sekarang dorong dengan program-program KJP Plus, Rumah DP 0 rupiah. Kita juga ada program OK OCE yang walaupun jumlahnya kecil, tapi ini akan masif di lapangan karena akan berbentuk gerakan," ujarnya.

Sandi juga mengatakan Pemprov DKI akan terus memberikan terobosan terobosan kebijakan yang tentunya berupaya meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta. Untuk itu, Pemprov DKI akan terus mengawasinya dengan kerja sama dengan basis data terpadu (BDT) bersama TNP2K.

"Jadi kita sudah langsung aja bilang kita akan koordinasi, tiap dua bulan sekali kita akan duduk kita akan sisir datanya," jelasnya. (eks/axl/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER