Hampir 2/3 DPD Diklaim Sepakat Munaslub Golkar pada Desember

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 28 Nov 2017 13:42 WIB
Wakil Sekjen Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, DPP wajib menggelar Munaslub jika syarat-syarat seperti tertuang dalam AD/ART, sudah terpenuhi.
Hampir 2/3 DPD tingkat provinsi Partai Golkar disebut sepakat digelarnya Munaslub untuk memilih ketua umum baru menggantikan Setya Novanto. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar TB Ace Hasan Syadzily menyatakan, jumlah Dewan Pimpinan Daerah Golkar tingkat Provinsi yang mendesak Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) sudah hampir 2/3 dari total 34 DPD.

Jumlah itu semakin membuka peluang Golkar menggelar Munaslub untuk memilih Ketum baru pengganti Setya Novanto.

"Saya belum tahu (jumlah pasti), tapi menurut informasi yang saya dapatkan sudah sangat banyak. Sudah mendekati (2/3 DPP)," ujar Ace di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (28/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ace menuturkan, Munaslub merupakan forum yang sama dengan rapat pleno dan diatur dalam AD/ART Golkar.

Atas dasar itu, maka desakan Munaslub dari sejumlah DPD harus dilaksanakan DPP jika sudah memenuhi syarat AD/ART.

"Jika memang sudah menenuhi persyaratan AD/ART, Saya kira DPP Golkar harus merespon cepat. Tidak ada alasan untuk menolak," ujarnya.

Keputusan Munaslub Golkar Nomor VI/Munaslub/2016 tentang Perubahan AD/ART Golkar menyebutkan bahwa Munaslub digelar dalam keadaan luar biasa dan diadakan atas persetujuan sekurangnya 2/3 DPD.

Dalam keputusan itu, Munaslub diselenggarakan DPP Golkar. Munaslub juga memiliki kekuasaan dan wewenang yang sama dengan Munas.

Lebih lanjut, Ace berkata desakan Munaslub merupakan upaya menyelamatkan partai yang kini dirundung masalah besar menyusul ditahannya Ketua Umum Golkar Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Setnov ditahan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP.

Ace menilai, desakan Munaslub juga terkait dengan persiapan Golkar menghadapi momen Pilkada tahun 2018, serta Pileg dan Pilpres tahun 2019. Golkar, kata dia, harus segera pulih dari beragam masalah agar tetap eksis dalam kancah politik nasional.

Bahkan, Ace berharap, Munaslub bisa dilaksanakan pada pertengahan Desember 2017 agar Golkar benar-benar siap bertarung dalam seluruh agenda politik ke depan.

"Kami berharap sebelum baru (2018), artinya pertengahan Desember paling maksimal harus digelar. Karena menyangkut agenda politik yang lebih penting," ujarnya.

Calon Ketum Golkar

Ace belum mengetahui siapa kader Golkar yang akan maju sebagai calon ketua umum jika Munaslub jadi digelar. Ia pun tidak mempermasalahkan seandainya banyak kader yang ingin menjadi pengganti Setnov.

Beberapa nama yang santer bakal maju sebagai calon ketua umum dalam Munaslub, di antaranya Airlangga Hartarto, Idrus Marham, dan Azis Syamsuddin. Sosok lain yang dikabarkan layak menjadi Ketum yakni Priyo Budi Santoso.

"Semakin banyak calon semakin bagus. Di situlah letak keunggulan dari Golkar sebagai partai yang mengedepankan proses demokrasi," ujar Ace.

Ia juga tidak mempersoalkan seandainya peserta Munaslub menetapkan Ketum baru secara aklamasi. Ia menilai, hal tersebut justru akan memperlihatkan adanya solitidas kader Golkar dalam memilih pemimpin baru.

"Aklamasi lebih bagus. Tapi tetap harus diberi ruang bagi proses demokrasi di mana kader-kader yang berkualitas dimungkinkan untuk maju sebagai calon Ketum," ujarnya. (wis/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER