PKL Tanah Abang: Yang Bukan Pedagang Jadi Pedagang

Feri Agus | CNN Indonesia
Selasa, 26 Des 2017 18:29 WIB
Salah satu pedagang Tanah Abang, Zul menilai kebijakan Anies-Sandi salah sasaran dalam menyediakan tenda untuk berjualan di Jalan Jatibaru Raya.
Salah satu pedagang Tanah Abang, Zul menilai kebijakan Anies-Sandi salah sasaran dalam menyediakan tenda untuk berjualan di Jalan Jatibaru Raya. (CNN Indonesia/Riva Dessthania Suastha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satu per satu pakaian, mulai dari baju dan celana ditata Fery (24), pedagang kaki lima (PKL) di depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa (26/12). Fery salah satu pedagang yang belum mendapat tenda dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahap awal penataan PKL di Jalan Jatibaru Raya.

"Penataannya enggak bener. Malah PKL belum rata dapat tenda. Pembinaan belum rapih," kata Fery saat berbincang dengan CNNIndonesia.com.

Fery mengaku, sebelum ada penataan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, dirinya berjualan di atas trotoar. Dia untuk sementara menggelar lapaknya di deretan tenda-tenda pedagang lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fery meminta pihak Pemprov DKI bisa menyediakan tenda bagi dirinya dan rekan-rekan PKL lainnya yang belum dapat pada tahap awal penataan sejak Jumat (22/12). Untuk saat ini, dia berjualan tanpa menggunakan tenda warna biru atau merah yang disiapkan Pemprov DKI tersebut.

"Saya sudah kasih KTP untuk didata. Ada pedagang lainnya juga yang didata minta tenda," tuturnya.

Sama seperti Fery, Zul (25) seorang pedagang pakaian yang sehari-hari berjualan di atas trotoar mengeluhkan kebijakan baru Anies-Sandi dalam penataan PKL Tanah Abang.

Menurut dia, kebijakan Anies-Sandi salah sasaran dalam menyediakan tenda untuk berjualan di Jalan Jatibaru Raya.

"Di zaman bapak Anies diperuntukan dagang buat PKL (di Tanah Abang), yang kita rasa yang PKL itu siapa? Kita yang item item, udah tahunan dagang di sini, di pinggir-pinggir, sering dikejar Kantib (Satpol PP), tapi alhasil ini gimana? Tenda belum dapat," kata dia.

Zul mengaku sudah tiga tahun berjualan pakaian di depan Stasiun Tanah Abang. Pria asal Sumatera Barat itu kerap kucing-kucingan ketika berjualan di era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Harapan dirinya untuk bisa berjualan dengan aman muncul saat Anies-Sandi sandi mengeluarkan kebijakan baru penataan dengan menyediakan tenda di sepanjang jalan depan Stasiun Tanah Abang. Namun, sayangnya pembagian tenda tak merata dan kebanyakan yang mendapat tenda adalah pemilik toko.

"Yang dapat tenda yang punya toko, itu yang pertama. Kedua yang bener-bener PKL, muka-muka kita ini, kita setiap tahun diangkut, bisa diliat muka-mukanya, enggak dapat tenda," keluhnya.

Bahkan, Zul menyebut, setelah adanya penataan di depan Stasiun Tanah Abang, orang yang awalnya tak berjualan kini ikut berjualan setelah mendapat tenda. Dia pun terpaksa menggelar lapaknya di salah satu ruas Jalan Jatibaru Raya meski belum memperoleh tenda dari Pemprov DKI.

"Kalau kaya sekarang ini, yang bukan pedagang jadi pedagang. Kalau yang setiap hari di sini (PKL) enggak punya tenda," tuturnya.

Zul mengaku apakah ke depan dirinya bakal mendapat tenda seperti pedagang lainnya. Yang pasti, kata dia, dirinya tak akan meninggalkan kawasan Tanah Abang untuk berjualan. Zul tetap berharap mendapat tenda untuk berjualan di depan Stasiun Tanah Abang.

"Yang jelas kami enggak akan minggat dari Tanah Abang. Kami hidup di sini. Tolong lah pak, bantu lah kami yang baru berusaha, buat cari makan agar kami tidak melenceng," kata dia.

Sandi siang tadi bersama Kepala Dinas Koperasi, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan Perdagangan DKI Jakarta, Irwandi serta Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung blusukan ke kawasan Tanah Abang.

Sandi menyebut, pihaknya untuk sementara ini belum bisa menyediakan tenda lagi untuk pedagang yang belum terdata. Menurut Sandi, PKL yang belum mendapatkan tenda merupakan pedagang yang sebelumnya berjualan kawasan lain Tanah Abang.

"Yang tidak tertampung itu dulunya enggak di sini ditempatkan, begitu di sini ditata, ya tentunya mereka merasa ingin merasakan," ujarnya.

Sandi juga mengaku akan melakukan evaluasi secara berkala atas kebijakan pihaknya dalam melakukan penataan kawasan Tanah Abang ini. Menurut dia aspirasi dari para PKL akan dibawa dalam rapat tim khusus penataan kawasan Tanah Abang.

"Tadi ada juga masukan dari bang Haji Lulung, ada masukan dari pak Irwandi. Nanti kita bawa rapat tim khusus untuk selalu ada modifikasinya berdasarkan berbasis data," tuturnya.

[Gambas:Video CNN] (djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER