Jakarta, CNN Indonesia -- Supir taksi online terlihat memadati Ex Air Mancur Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, Minggu (25/2) pagi. Mereka datang dalam rangka pembuatan SIM A umum bersubsidi program Kementerian Perhubungan.
Bekerjasama dengan Polri dan beberapa lembaga terkait, Kemenhub memberikan kuota sebanyak 600 untuk pengemudi taksi online yang berasal dari wilayah Jabodetabek. Seluruh kuota tersebut sudah ludes sejak tadi.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setyadi mengakui bahwa memang pada tahap ini pihaknya hanya mampu menyediakan kuota dengan jumlah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, keterbatasan kuota lantaran kemampuan alat dan sumber daya yang belum mencukupi.
"Maksimal emang segitu. Misalnya tidak terpenuhi, nanti kalau (ada supir) yang perorangan akan kami data (dan diselesaikan). Kalau yang belum juga akan dilakukan pada tahap berikutnya," kata Budi di lokasi, Minggu (25/2).
Ia mengungkapkan, masih untuk wilayah Jabodetabek, pihaknya bakal menggelar program yang sama terhitung beberapa pekan ke depan.
Sementara itu adapun biaya yang untuk membuat SIM tersebut sebesar Rp100 ribu. Program SIM A Umum bersibsidi ini juga tidak hanya diperuntukan bagi supir taksi online, melainkan juga untuk supir taksi konvensional.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan tujuan pembuatan SIM tersebut. Kata dia, pembuatan SIM khusus ini diharapkan bakal membuat para supir memiliki legalitas sesuai dengan ketentuan.
"Harapannya driver-driver taksi ini legal memiliki lisensi yang memang keharusan bagian dari
safety. Apa yang kami lakukan ini dalam rangka membuat kolektivitas terjaga dengan baik. Mereka tenang dan masyarakat juga tenang," kata Budi.
Selain di Jakarta, ia menyampaikan beberapa kota lain seperti Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, Pekanbaru, Yogyakarta dan lainnya juga bakal dibuat program serupa.
Ke depannya, Kemenhub juga merencananan membuat program uji KIR gratis bagi taksi online.
(chs/sur)