Jakarta, CNN Indonesia -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyiapkan pembaca kartu tol bergerak (
mobile reader) yang memudahkan pengendaran mobil saat bertransaksi di gerbang tol saat musim mudik
Lebaran 2018.
Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur memprediksi volume kendaraan yang melintasi Gerbang Tol Cikarang Utama pada musim mudik Lebaran 2018 meningkat 81 persen dari kondisi normal.
Cikarang Utama, lanjutnya, akan menjadi titik kumpul pengguna jalan, baik yang ke arah jalur selatan maupun utara Jawa. Titik ini diprediksi akan dilintasi 116.270 kendaraan pada puncak arus mudik Lebaran. Pada hari biasa, jumlah kendaraan mencapai 64.212 unit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami prediksi puncak mudik Lebaran tahun ini akan melonjak 81 persen dari hari normal," kata Subekti, di kantor Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Rabu (11/4).
Volume lalu lintas pada puncak arus mudik 2018 ini diperkirakan bakal mencapai 116.270 kendaraan atau naik 0,03 persen dibandingkan puncak arus mudik Lebaran 2017.
Sementara, pada puncak arus balik, volume kendaraan diperkirakan menurun sebesar 3,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni menjadi 109.632 kendaraan.
Untuk mengantisipasi kepadatan volume lalu lintas di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama pada puncak arus mudik dan arus balik, Jasa Marga bakal mengoperasikan maksimal 20 gardu tol operasi (arah Cikampek), 29 gardu tol operasi (arah Jakarta), dan memfungsikan 10
mobile reader dan pengisian saldo kartu (
top up) gerbang tol Cikarang Utama 2 dan 4.
General Manager Jasa Marga Cabang Cikampek Raddy R. Lukman, mengatakan khusus di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama, ada 10 unit mobil reader (arah Cikampek) dan 15 unit (pada gerbang arah Jakarta) yang akan difungsikan.
"Perangkat pembayaran bergerak untuk di gerbang tol kita tambah menjadi 10, di exit ada 15 ke arah Jakarta. Walaupun kita tahu Gerbang Cikarang Utama sudah aman untuk jumlah
gate yang dibuka, tapi ini antisipasi," kata dia.
Mobile reader merupakan alat pembaca kartu pembayaran tol
portable yang dapat digunakan petugas untuk melayani pembayaran tol dari pengguna tanpa harus berada di pintu tol.
Menurut Raddy, penggunaan
mobile reader ini dilakukan dengan cara petugas mendatangi kendaraan dan menempelkannya ke kartu elektronik atau e-Toll Card pengguna jalan.
Penggunaan perangkat ini dilakukan saat terjadi penumpukan antrean pada gerbang masuk dan keluar tol
Selanjutnya, guna mengatasi permasalahan serupa di GT Cileunyi, perseroan mengoperasikan maksimal 10 gardu tol operasi (arah Garut) termasuk 2 lajur reversible, 8 gardu tol operasi (arah Jakarta) termasuk penambahan 2 gardu operasi dan 3 lajur
reversible, serta memfungsikan lima
mobile reader dan
top up tunai di GT Cileunyi.
(arh/gil)