Wakil Ketua Dewan Pembina Geram Gerindra Dituduh Bela Teroris

DZA | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Mei 2018 03:50 WIB
Hashim Djojojhadikusumo merasa tersinggung karena Gerindra dituduh sebagai partai pembela teroris karena dianggap memperlambat revisi UU teroris.
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo. (CNNIndonesia/MOHAMMAD SAFIR MAKKI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo merasa tersinggung dengan tuduhan di media sosial yang menyebut partai berlambang kepala burung garuda itu sebagai partai pembela teroris.

"Saya termasuk yang tersinggung. Saya Kristen. Ada Sikh, Hindu, Budha, masa kami dituduh partai pembela teroris. Ini serius ini," kata Hashim Hasyim saat konferensi pers di ruangan anggota DPR Fraksi Gerindra, Jumat (18/5).

Gerindra telah melaporkan belasan akun di media sosial yang dinilai telah menyebut Gerindra tidak menyetujui percepatan revisi Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dan pro teroris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami laporkan 11 orang yang sudah secara elektronik sudah berbohong dan memfitnah partai kami," kata Hashim.
Hashim menduga tudingan yang beredar melalui media sosial ini berasal dari lawan politik Gerindra.

"Ini adalah fitnah murahan," kata Hashim.

Hashim juga membantah partainya telah memperlambat pengesahan Revisi Undang-Undang. Hal itu, kata dia, terlihat upaya Gerindra menghilangkan usulan pasal dalam revisi Undang-undang Terorisme yang bisa menahan seseorang selama 510 hari tanpa dakwaan.

"Secara pribadi saya ngomong ke Prabowo saya keberatan, Prabowo kaget, kemudian suruh dipelajari ternyata betul ada ini pasal," ungkapnya.

Kata Hashim, pasal tersebut berpotensi melanggar hak asasi manusia.

"Terus waktu itu kita mendukung dengan syarat salah satu syarat kita harus menghapus pasal ini," jelasnya.
(ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER