Sikap Tak Jelas PDIP Jadi Alasan Demokrat Dekati Prabowo

Feri Agus Setyawan | CNN Indonesia
Rabu, 25 Jul 2018 05:38 WIB
SBY disebut telah beberapa kali bertemu dengan Jokowi, namun tak pernah mendapat kejelasan sehingga akhirnya memilih menjajaki koalisi dengan Prabowo.
Politikus Demokrat Ferdinan Hutahaen mengatakan merapatnya SBY ke Prabowo karena tak ada kejelasan ihwal koalisi dengan PDIP. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrat menyatakan tengah serius menjajaki koalisi dengan Partai Gerindra untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Keseriusan ini ditandai dengan pertemuan kedua ketua umum dan para pejabat teras dari kedua kedua partai tersebut malam ini, di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan pertemuan malam ini dilakukan untuk menjajaki koalisi lantaran Demokrat tak mendapat kejelasan dari koalisi pengusung Presiden Joko Widodo.

"Kami memang serius komunikasi politik dengan Gerindra, karena di koalisinya pak Jokowi sampai hari ini kami tidak pernah mendapatkan kejelasan," kata Ferdinand di kediaman SBY, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ferdinand mengungkapkan dari beberapa kali pertemuan SBY dan Jokowi tak menghasilkan poin-poin kesepakatan awal untuk berkoalisi menghadapi Pilpres 2019 mendatang.

"Sehingga kami sebagai partai harus mengambil langkah politik," ujarnya.

"Kami, partai politik ini berharap dapat sesuatu (kesepakatan). Ini yang tidak pernah kami dapatkan sampai sekarang," kata dia menambahkan.

Ferdinand menolak jika Demokrat disebut tak diterima oleh koalisi yang digawangi PDIP, Golkar, PKB, NasDem, PPP, dan Hanura. Persoalannya hanya tak terdapat poin kesepakatan antara SBY dengan Jokowi untuk berkoalisi.

Pertemuan SBY dan Prabowo masih berlangsung saat ini. Ferdinand berharap pertemuan malam ini dapat menghasilkan kesepakatan yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia. Kesepakatan yang dihasilkan, Ferdinand menegaskan tentu terkait Pilpres 2019.

Saat disinggung apakah salah satu kesepakatan koalisi dengan Gerindra adalah menjadikan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping Prabowo, Ferdinand menolak menjelaskan lebih lanjut. 

"Saya tidak bisa bicara Prabowo-AHY karena itu domain pembicaraan Pak SBY dan Pak Prabowo sendiri. Kita tunggu saja," kata dia. (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER