Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Ikatan Pilot Indonesia I Rama Valerino Noya menjelaskan secara umum alasan pilot meminta kembali ke landasan atau
Return to Base (RTB). Hal ini sebagai respons soal kabar bahwa pilot
Lion Air JT-610 sempat meminta untuk kembali ke landasan sebelum jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/11).
"Secara prosedur, RTB dimiliki pilot ketika dia merasa penerbangan tidak dapat dilanjutkan karena keselamatan," ujar Rama dalam konferensi pers di gedung Graha Dirgantara, Kompleks Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (2/11).
Permintaan itu, lanjut Rama, biasanya muncul saat pilot menemukan situasi tidak wajar di dalam pesawat. Penyebabnya bisa dari hal teknis maupun nonteknis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau nonteknis misal penumpang sakit atau kru sakit sehingga butuh penanganan segera. Maka pilot bisa mengajukan RTB," katanya.
Rama menuturkan permintaan RTB merupakan prosedur normal yang biasanya dilakukan seorang pilot. Jika pilot tidak meminta RTB ketika terjadi permasalahan di dalam pesawat justru akan berdampak fatal.
"Itu prosedur dalam kokpit juga biasa-biasa saja. Bukan suatu hal yang berlebihan," ucapnya.
Rama sebelumnya juga menyatakan bahwa keputusan untuk menerbangkan pesawat menjadi kewenangan pilot, setelah berkonsultasi dengan teknisi pesawat sebelum lepas landas.
Atas dasar itu dia meyakini kapten pilot Lion Air JT-610 Bhavye Suneja telah yakin untuk menerbangkan pesawat karena merasa aman dan tidak menemukan kerusakan sebelum lepas landas.
Pesawat dengan nomor penerbangan JT-610 milik Lion Air jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat dalam penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pangkalpinang.
Sebelum hilang kontak dan kemudian jatuh, pilot diketahui sempat meminta kembali ke landasan setelah lepas landas pukul 06.20 WIB. Namun belum sempat kembali, pesawat itu telah hilang dari radar dan hilang kontak.
Tim evakuasi sampai saat ini terus melakukan pencarian terhadap korban dan bangkai pesawat. Berdasarkan manifest penerbangan, pesawat itu mengangkut 189 orang terdiri dari 181 penumpang dan delapan awak kabin.
(wis)