Petualangan Ahok, antara Prestasi dan Mulut 'Harimau'

CNN Indonesia
Selasa, 22 Jan 2019 08:49 WIB
Ahok memulai karier politik di kampung halamannya, Belitung. Sempat jadi anggota DPR, Ahok kemudian jadi Gubernur DKI Jakarta. Langkahnya terjegal aksi 212.
Massa menolak Ahok dalam berbagai aksi demonstrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Karier politik Ahok memasuki jalan terjal saat ia hendak maju di periode kedua. Pada Pilkada DKI 2017, Ahok yang maju bersama Djarot Syaiful Hidayat harus mengakui kekalahan dari Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Kekalahan ini menyusul kasus penodaan agama yang menyeretnya. Lagi-lagi, semuanya bermula dari mulut. Pada 27 September 2016, Ahok sempat menyinggung ayat Alquran soal kepemimpinan saat menjelaskan program pembibitan ikan di depan warga Kepulauan Seribu.

"Jadi, enggak usah berpikiran, 'Ah nanti kalau enggak kepilih pasti Ahok programnya bubar'. Enggak, saya masih sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya karena dibohongi pakai surat Al-Maidah 51 macam-macam itu. Itu hak bapak ibu. Jadi, kalau bapak ibu merasa enggak bisa pilih nih, kalau enggak nanti saya masuk neraka karena dibodohi. Enggak apa-apa. Karena ini panggilan pribadi bapak ibu. Program ini (budidaya ikan) jalan saja," tutur Ahok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan ribu peserta aksi gerakan 212 menentang kasus penodaan agama oleh Ahok, Jumat, 2 Desember 2016.Ratusan ribu peserta aksi gerakan 212 berkumpul di sektar Monas, Jakarta, menentang kasus penodaan agama oleh Ahok, Jumat, 2 Desember 2016. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Pernyataan itu memicu amarah publik. Serangkaian aksi demonstrasi gerakan 212 alias Aksi Bela Islam dilakukan untuk mendesak penangkapan Ahok.

Akhirnya pada 16 Oktober 2016, kepolisian menetapkan Ahok sebagai tersangka penodaan agama. Lalu pada pada 9 Mei 2017, Pengadilan Negeri Jakarta Utara memutus Ahok bersalah melanggar Pasal 156a KUHP tentang penodaan agama. Ia divonis dua tahun. Rumah Tahanan Mako Brimob jadi tempat Ahok menjalani hari-harinya.

Kini, Ahok tinggal menghitung hari untuk bebas dari masa hukuman kasus penodaan agama di Rumah Tahanan Cabang Salemba di Markas Korps Brigade Mobil, Kelapa Dua, Depok, pada 24 Januari. Selepas bebas, ia diisukan akan kembali ke panggung politik Indonesia usai menjalani masa hukumannya. Ia sendiri belum memastikan kebenaran klaim itu.

"Semoga Tuhan memberikan kita damai sejahtera dan keadilan. Salam BTP. Catatan, panggil saya BTP," ucap Ahok dalam sebuah surat yang dibacakan putranya, Nicholas Sean Purnama, 16 Agustus 2018.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana pun berpesan kepada Ahok agar menjaga mulutnya usai bebas dari penjara.

Petualangan Ahok, Antara Prestasi dan Mulut Harimau [LIPSUS]Foto: CNN Indonesia/Fajrian
"Ya supaya beliau bisa mengubah mulut dan bicaranya. Persoalan itu dari sikap dan perilaku bicara dia," kata Lulung saat dihubungi, Rabu (11/7).

Dan, bersiaplah kembali dengan kontroversi mulut Ahok berikutnya. (arh/dhf/sur)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER