Pemilik Senpi buat Bunuh 4 Tokoh Diduga Istri Purnawirawan

CNN Indonesia
Selasa, 28 Mei 2019 14:35 WIB
Polisi terus mengusut dugaan perencanaan pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan penembakan saat kerusuhan 22 Mei, salah satunya pasokan senjata api.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian membenarkan AF alias Fifi bukan pemilik senjata revolver taurus kaliber 8 sebenarnya. Senjata api itu diketahui hendak digunakan untuk membunuh empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei, serta penembakan saat Aksi 22 Mei.

Kepala Biro Penerangan Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan Fifi hanya merupakan penghubung atau broker dari pemilik senjata yang sebenarnya, sebelum akhirnya dijual ke salah satu tersangka terkait kerusuhan Aksi 22 Mei.

"Broker. Dia dapat senjata. Kemudian senjata itu dia jual," ujar Dedi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi menuturkan Kepolisian masih mendalami siapa pemilik senjata yang dijual Fifi kepada tersangka HK selaku koordinator lapangan dan eksekutor saat kerusuhan.

Di sisi lain, Dedi membenarkan Fifi juga merupakan istri purnawirawan TNI. Namun, ia enggan membeberkan identitas purnawirawan dimaksud.

"Iya," ujarnya saat ditanya soal kebenaran Fifi merupakan istri purnawirawan.

Kepolisian sebelumnya menyebut Fifi merupakan pemilik senpi ilegal jenis revolver taurus kaliber 8 yang pada Oktober 2018 dibeli oleh tersangka HK selaku salah satu eksekutor terkait kerusuhan 22 Mei.

Fifi diketahui menjual senpi yang dimilikinya kepada HK sebesar Rp50 juta dan ditangkap di Bank BRI yang berada di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (24/5).

Fifi tercatat sebagai warga Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.

Sebelumnya, Mabes Polri telah menangkap dan menetapkan enam orang terkait kerusuhan 22 Mei. Enam orang itu telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana kepemilikan senjata api dan amunisi ilegal, serta dugaan rencana pembunuhan.

Hasil penyelidikan para pelaku berencana membunuh empat tokoh nasional dan seorang pemilik lembaga survei swasta. Tak hanya itu, mereka juga merencanakan penembakan saat aksi pada 21-22 Mei 2019.

[Gambas:Video CNN] (jps/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER