Parfum Beraroma Tak Sedap dari Gang Sekretaris

CNN Indonesia
Rabu, 09 Okt 2019 10:20 WIB
Ratusan warga Gang Sekretaris, Tanjung Duren tak memiliki septic tank. Warga mengalirkan saluran pembuangan ke Kali Sekretaris. Akibatnya kali menjadi bau.
Kali kecil di Gang Sekretaris I, Tanjung Duren menimbulkan bau tak sedap. (CNN Indonesia/Feybien Ramayanti).
Soal banjir, di Gang Sekretaris I air memang tak sampai meluap ke dalam rumah. Beda di Gang Sekretaris II, III, IV. Luapan air kali saat musim hujan sudah dianggap biasa.

Syarifudin (60), seorang penjaga keamanan di kompleks tak jauh dari rumahnya yang terletak di Gang Sekretaris II menceritakan kisahnya ketika menghadapi banjir.

Syarifudin mengaku tinggal di gang tersebut sejak tahun 1978. Dia memiliki enam anak dan 13 cucu. Semua anaknya tinggal di kawasan Gang Sekretaris. Kebanyakan mengontrak di rumah-rumah sekitar gang. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Asal kali sudah penuh meluap, ya banjir. Bisa sedengkul. Dulu tahun 1986 banjir sudah sampai leher," tuturnya.
Kala itu, anaknya masih berusia dua minggu. Karena air dari kali dekat gang tersebut sudah meluap hingga setinggi leher, ia harus membawa istri dan anaknya mengungsi ke musala dekat rumah.

"Anak saya dibawa kayak mayat diangkat ke atas jam dua pagi. Mana istri masih pakai kemben karena baru lahiran, dipayung," kata Syarifudin, sambil memperagakan ulang dirinya mengangkat sang anak dengan kedua tangan di atas kepala.

Kini, puluhan tahun berlalu. Masalah banjir di pemukiman tempatnya tinggal pun tak kunjung selesai. Terlebih karena pemukiman tersebut sudah kian penuh dan sesak.

Syarifudin mengatakan setiap banjir, cucu-cucunya pun tak absen mendapat giliran sakit diare maupun gatal-gatal. Kalau sudah sakit, mereka kemudian dilarikan ke Puskesmas Tanjung Duren Utara.

Rumah yang ditinggali Syarifudin adalah rumah miliknya pribadi. Ia tinggal di sana bersama delapan orang anggota keluarganya, termasuk keluarga anak pertamanya. Rumahnya berlantai dua, dilengkapi dengan ruang tamu, dapur dan kamar. 

Keluarga anak sulung Syarifudin, Dini (38) tidur di lantai atas kamarnya yang berukuran setidaknya 4x3 meter. Dini tinggal bersama suami dan empat anaknya di kamar tersebut. Tak banyak perabotan yang terdapat di kamar Dini. Hanya ada satu kasur kecil, lemari dan satu televisi yang terpampang.

Meskipun punya rumah sendiri dan tidak mengontrak, Syarifudin mengaku juga tidak mempunyai kamar mandi sendiri maupun septic tank. 

"Enggak ada septic tanknya. Seumur-umur nggak ada. Pakai WC umum. Di sini ada dua lokasi," tuturnya.

Wacana Bangun Septic Tank

Pembangunan septic tank sudah jadi wacana dari empat bulan lalu. Hal tersebut pun diamini Ketua RT 15, M Sitanggang.

Ia mengatakan selama puluhan tahun dirinya berada di wilayah itu sejumlah kamar mandi umum yang diperuntukkan bagi warga setempat memang tak memiliki septic tank.

"Dari dulu kita tinggal ada yang 30 tahun, 40 tahun, tidak punya septic tank. Pembuangan langsung ke kali," tuturnya.

Namun ia mengatakan pengadaan septic tank di wilayah tersebut sebenarnya sudah diwacanakan oleh Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Dalam hal ini ia mengacu pada Keputusan Gubernur No 878 Tahun 2018 tentang Gugus Tugas Pelaksanaan Penataan Kampung dan Masyarakat. 

Melalui keputusan yang ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu, kawasan RT 15 RW 17 Tanjung Duren Utara jadi satu dari 21 kampung yang akan ditata.

Sitanggang mengatakan wacana tersebut sudah mulai dibicarakan sejak April lalu. Sudah beberapa kali ada pertemuan antara warga dengan Suku Dinas Jakarta Barat dan Kelurahan Tanjung Duren Utara di Kantor Wali Kota Jakarta Barat. 

"Dari wali kota sudah memutuskan ada empat sampai lima konsultan. Menanyakan ke warga mau diapakan kampung ini. Mau ditata seperti apa," jelas Sitanggang.

Kemarin sejumlah utusan dari pihak pemerintah juga sudah datang meninjau lokasi pemukiman untuk membangun septic tank komunal yang akan dijadikan alur pembuangan air warga setempat. 

Namun belum ada pembangunan yang dilakukan. Baru ditentukan sejumlah lokasi yang ditandai dengan pilox untuk dijadikan lokasi pembangunan septictank. Lokasi tersebut berada tepat di sejumlah lokasi kamar mandi umum di gang itu.

Hal tersebut pun diiyakan oleh Camat Grogol Petamburan Didit Sumaryanta. Ia mengatakan bahwa dari pihak pemerintah daerah sudah mengiriman biotec septic tank dan akan dilakukan penggalian besok. 

Terdapat tiga titik lokasi yang akan dilakukan penggalian. Septic tank akan ditanam dengan kedalaman 2,3 meter. 

"Hari ini melalui Pemda DKI sudah mengirimkan namanya biotec septic tank. Besok (Rabu) pagi akan kita lakukan penggalian untuk menenam biotec septic tank tersebut," tuturnya ketika dihubungi melalui sambungan telepon.

Ia juga mengatakan pembangunan septic tank di kawasan tersebut sudah masuk ke dalam agenda pemerintah daerah namun belum sempat direalisasikan.
(fey/osc)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER