Polisi Kantongi Identitas Buronan Penipuan Perumahan Syariah

CNN Indonesia
Selasa, 17 Des 2019 16:01 WIB
Polisi memburu dua orang buronan dalam kasus penipuan perumahan syariah. Polisi mengklaim telah mengantongi identitas dua buronan.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono merilis kasus penipuan dan penggelapan perumahan syariah fiktif di Polda Metro Jaya, Kamis, 28 November 2019. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi mengklaim telah mengantongi identitas dua buronan dalam kasus penipuan berkedok perumahan syariah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan saat ini pihaknya hanya tinggal melakukan pengejaran terhadap dua pelaku tersebut.

"Sudah tahu identitasnya tinggal kita cari," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (17/12).
Namun, Yusri enggan membeberkan identitas kedua buronan. Ia hanya menyebut bahwa keduanya berperan sebagai marketing untuk memasarkan perumahan syariah itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, disampaikan Yusri, dari 3.680 korban penipuan, penyidik telah memeriksa sebanyak 63 korban. Yusri menuturkan jika korban lainnya yang masih memiliki bukti tambahan diimbau untuk bisa menyerahkannya ke penyidik.

Bukti tambahan tersebut, kata Yusri, nantinya digunakan untuk penyidik untuk mengumpulkan aset-aset yang dimiliki oleh para tersangka.

"Datang ke sini membawa bukti lain kalau yang bersangkutan memiliki aset-aset lain, membantu mengumpulkan aset-aset yang dimiliki pelaku," tutur Yusri.
[Gambas:Video CNN]
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya membongkar sindikat penipuan atau penggelapan dengan modus penjualan rumah syariah. Dari sindikat itu, polisi meringkus empat tersangka yakni inisial MA, SW, CB, dan S.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan sindikat tersebut telah berhasil menipu 3.680 korban. Sementara total kerugiannya mencapai Rp40 miliar.

Gatot menerangkan para tersangka menjanjikan perumahan itu bakal dibangun di wilayah Tangerang Selatan dan Banten. Selain itu, korban juga dijanjikan pembangunan bakal rampung pada Desember 2018.

"Mereka dijanjikan bulan Desember 2018, pembeli perumahan sudah diberikan kunci. Faktanya tidak diberikan hingga Maret 2019," ucap Gatot.
(dis/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER