Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolres
Sumenep AKBP Deddy Supriadi memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang terlibat cekcok dengan relawan
Gusdurian, tetap berjalan. Sambil menanti hasilnya, Deddy bilang Polres Sumenep akan terus menjalin kerja sama dengan elemen masyarakat, termasuk Komunitas Gusdurian.
"Karena elemen masyarakat bagi saya pribadi maupun anggota Polres Sumenep itu adalah rangkulan dalam kegiatan bingkai kebersamaan, bagaimana mengamankan Kabupaten Sumenep," ujar Deddy saat memberikan keterangan ihwal kasus cekcok anggotanya dengan relawan Gusdurian.
Menurut Deddy, permasalahan di lapangan adalah hal lumrah. Namun, kala mendapat laporan masyarakat soal dugaan tindakan anak buahnya yang menyimpang, Deddy memastikan akan memprosesnya secara hukum. Ini pun berlaku dalam kasus cekcok anak buahnya dengan relawan Gusdurian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Permasalahan nanti benar atau salah itu nanti. Yang jelas kita dahulukan kebersamaan ini supaya seterusnya berjalan baik," ujar dia.
Deddy pun mengapresiasi kegiatan relawan Gusdurian membagikan sembako ke masyarakat di Sumenep di tengah wabah virus corona.
Dia bilang kerja sama dengan elemen masyarakat termasuk Gusdurian harus terus berlanjut.
Menurut dia, kerja sama dilakukan untuk menjaga situasi tetap kondusif serta mempertahankan status Sumenep sebagai zona hijau virus corona.
"Agar Sumenep ini terus mempertahankan status zona hijau," kata Deddy.
Cekcok anggota polisi dengan relawan Gusdurian yang sedang memberikan bantuan sosial dampak virus corona di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terjadi pada Sabtu (18/4) malam lalu.
Cekcok berawal ketika salah satu anggota Gusdurian mengambil foto di Posko PAM Covid-19 Sumenep. Versi Polres Sumenep pengambilan foto dilakukan saat polisi melakukan pergantian tugas. Lalu, ada petugas yang beristirahat.
Polisi itu lantas tak terima dan menegur relawan Gusdurian hingga berujung adu mulut.
Versi Gusdurian, terjadi pemukulan oleh oknum polisi sebanyak tiga kali. Namun Deddy telah membantahnya. Anggota polisi, kata Deddy, hanya memberi teguran hingga berujung adu mulut.
"Tidak ada suatu peristiwa pemukulan seperti yang dikatakan oleh yang bersangkutan, yang sebenarnya adalah hanya menegur dan tidak perlu lagi melakukan pemotretan," kata Deddy.
(wis)
[Gambas:Video CNN]