Palembang, CNN Indonesia -- Daluna (23) dan Rohima (21), kakak-beradik warga Kecamatan Gelumbang Muara Enim, Sumatera Selatan, ditemukan
kelaparan saat ini tengah dirawat di RSUD dr HM Arbain.
Pemerintah pun berencana mencari orang tua asuh untuk bagi kedua yatim piatu yang mengalami disabilitas mental ini atau menampungnya di panti sosial.
Diketahui, kakak-beradik itu menggegerkan warganet pada Rabu (22/4). Keduanya ditemukan oleh anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Sebau yang tengah membagikan bantuan kepada masyarakat terkait pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video yang tersebar, Daluna menghampiri petugas dengan menanyakan 'Bawa nasi, Pak?'. Petugas pun menyerahkan sembako kepada Daluna. Sementara, adiknya Rohima hanya terbaring tak berdaya di sebuah ranjang rusak.
Dua orang itu tampak sangat kurus hingga tersisa kulit yang menempel di tulang dengan pakaian yang lusuh. Keduanya pun diketahui mengalami keterbelakangan mental.
Pelaksana Tugas Bupati Muara Enim Juarsah mengatakan, sebelum video mengenai kedua warga Gelumbang tersebut viral, pemerintah telah beberapa kali memberikan bantuan.
 Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi |
Pada 2015, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Muara Enim membedah rumah keduanya. Selain itu, keduanya menerima bantuan program keluarga harapan (PKH) sejak 2017, serta mendapatkan bantuan pangan nontunai berupa sembako dan bantuan langsung tunai dari pemerintah.
"Keduanya juga sudah terdaftar sebagai penerima manfaat JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat). Beredar di media sosial keduanya tidak mendapatkan perhatian pemerintah, itu salah. Tidak demikian adanya. Sebelum viral pemerintah sudah membantu dan memperhatikan keduanya," cetus Juarsah.
Dirinya berujar kakak-beradik ini juga sempat dibawa ke RSJ Ernaldi Bahar Palembang terkait keterbelakangan mentalnya. Pada 2018, keduanya dinyatakan stabil dan sehat sehingga dipulangkan ke kediamannya di Desa Sebau.
Keduanya pun, ujar Juarsah, sudah terdata di Kecamatan Gelumbang sebagai warga miskin, bukan warga terlantar. Dalam kesehariannya mereka sudah dibantu oleh warga maupun pemerintah, baik program bantuan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
"Saat ini sudah dibawa ke RSUD, saya minta mereka dirawat intensif hingga sehat dan kondisinya baik lagi. Setelah sehat nanti akan dicarikan solusi untuk penanganan keduanya. Kalau memang ada yang mau mengasuh silakan, kalau tidak Dinas Sosial yang akan ambil alih ditampung di panti sosial," ujar Juarsah.
Kapolres Muara Enim Ajun Komisaris Besar Donni Eka Syaputra berujar, berdasarkan keterangan Kepala Desa, Daluna dan Rohima tinggal bersama saudara laki-lakinya yang pengangguran. Ketiga bersaudara tersebut yatim piatu dan mengalami keterbelakangan mental sejak lama.
[Gambas:Video CNN]"Kadang adiknya mereka itu membawa makanan sudah jadi. Di rumah itu memang tidak ada dapur karena takut membahayakan keduanya yang mengalami keterbelakangan mental. Saya sudah jenguk, dan Plt Bupati sudah menyanggupi untuk merawat mereka biar tidak terlantar lagi," ungkap Donni.
Sebelumnya, sejumlah temuan kasus kelaparan terjadi selama masa pandemi Corona. Kebanyakan merupakan keluarga tak mampu yang kehilangan mata pencaharian dan kesulitan mendapat bantuan sosial (bansos).
(idz/arh)