Masyarakat yang merasa tak enak badan disarankan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Pemeriksaan dini ini untuk memastikan penularan Covid-19 lantaran penyakit itu kerap menunjukkan gejala yang tak sama pada tiap orang.
Kasubid Tracking #SatgasCovid19 Kusmedi Priharto mengatakan menjalani pemeriksaan di faskes dapat mencegah beragam spekulasi atas berbagai penyakit yang kemungkinan ada dalam diri orang tersebut.
Jika ia sakit karena flu biasa maka bisa segera diobati. Tetapi jika ternyata positif Covid-19 maka bisa segera ditangani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyakit ini dengan gejala ringan, dia pun bisa ternyata Covid-19. Kalau sudah merasa tidak enak ya datang, kalau perlu dites di puskesmas," ucap dia dalam talkshow 'Masyarakat Bijak Sadar 3T' di Media Center Satgas Covid-19 yang diunggah melalui kanal Youtube BNPB pada Selasa (24/11).
Kusmedi melanjutkan, penanganan lanjutan bisa berupa isolasi mandiri jika orang tersebut hanya memiliki gejala ringan. Setidaknya langkah ini dapat mencegah penularan secara lebih luas kepada rekan atau keluarganya.
Ia juga menyarankan agar orang yang baru saja melakukan pertemuan dan berkumpul dengan banyak orang tanpa memberlakukan protokol kesehatan juga melakukan pemeriksaan.
Protokol kesehatan itu di antaranya #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan pakai sabun, dan #jagajarak hindari kerumunan.
"Itu saatnya Anda datang ke puskesmas. Nah, kira-kira tertular atau tidak, biar orang puskesmas yang ambil keputusan," jelasnya.
Sementara itu, Tim Pakar Satgas Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku Turro Wongkaren menyebut puskesmas dapat melakukan tes swab ataupun antigen.
Tes antigen ini memiliki tingkat akurasi sekitar 80 persen. Jika positif maka akan dikonfirmasi menggunakan tes swab. Layanan ini pun bisa dimanfaatkan secara gratis.
Menurut dia beberapa masyarakat masih menolak mengikuti tes karena beberapa sebab seperti faktor ekonomi, stigma, ataupun kondisi layanan.
"Sampai saat ini faktor ekonomi paling dominan. Karena mereka khawatir kehilangan penghasilan karena harus isolasi," ucap dia.
(ayo/fef)