Kampanye dan kegiatan imunisasi untuk memberikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat dinilai perlu memanfaatkan kader-kader imunisasi di akar rumput dan sudah berpengalaman dalam hal imunisasi.
Menurut pakar imunisasi Jane Soepardi, relawan ataupun kader imunisasi merupakan faktor tambahan yang perlu diperhatikan dalam merancang kampanye imunisasi. Para relawan yang akan membantu lalu lintas di lokasi imunisasi kelak.
"Jadi kader-kader imunisasi ini harus dipakai, boleh ditambah dari unsur pramuka, karang taruna, dan petugas siskamling," ujar Jane dikutip dari laman resmi #SatgasCovid19, Selasa (24/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menyebutkan bahwa pada setiap kali kampanye imunisasi kerap ditemukan masalah yang baru. Oleh karena itu, lanjutnya, dibutuhkan sumber daya manusia-sumber daya manusia yang telah memiliki pengalaman ketika pelaksanaan imunisasi.
"Kalau tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam hal pelaksanaan imunisasi akan gawat. Jadi penting sekali untuk imunisasi yang akan datang, jangan sampai orang yang tidak mengerti sama sekali dalam hal kampanye imunisasi ini diberi tugas dan tanggung jawab," ujar Jane.
Jane menambahkan bahwa dukungan penyuluhan dan sosialisasi juga harus dipersiapkan secara terencana dan dari jauh-jauh hari.
Masyarakat juga harus mendapatkan informasi yang cukup mengenai program imunisasi yang akan dilaksanakan. Dengan begitu, lanjutnya, masyarakat yang nantinya yang akan datang ke lokasi imunisasi sudah siap menerima vaksin.
Demi menumbuhkan keyakinan masyarakat tentang keamanan dan efektivitas vaksin, dia mengatakan masyarakat harus mengetahui bahwa vaksin jauh berbeda dengan obat. Berbeda dengan obat yang diberikan kepada orang sakit, vaksin diberikan kepada orang sehat.
"Karena vaksin akan diberikan kepada orang sehat, syarat vaksin dibuat sangat ketat. Kalau kita beruntung mendapat imunisasinya, jangan ditolak, justru bersyukur kalau mendapat vaksin Covid-19. Jadi lebih baik jangan sampai tertular Covid-19," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyebutkan bahwa pemerintah bersama sejumlah lembaga terkait sedang mempersiapkan kehadiran vaksin Covid-19.
Sambil menunggu vaksin Covid-19 siap untuk diedarkan, masyarakat diminta untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Reisa menyebutkan bahwa protokol kesehatan yang mencakup gerakan #pakaimasker, #cucitangan dan #jagajarak tetap harus dilakukan secara bersama-sama guna mencegah penularan virus SARS Cov-2 penyebab Covid-19.
Apalagi, Indonesia masih belum juga menunjukkan indikasi berakhirnya pandemi Covid-19.
"Meskipun vaksin akan datang, kita harus tetap disiplin menerapkan 3M. Mari kita praktikkan 3M tersebut sebagai satu kesatuan karena 3M ini satu paket," ujar Reisa.