Kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 di beberapa daerah di Indonesia kembali meningkat, usai terjadi beberapa kali lonjakan kasus dalam dua pekan terakhir.
Lonjakan kasus Covid-19 nasional baru saja terjadi pada Rabu (25/11) lalu sebanyak 5.534 kasus. Sepekan sebelumnya, kasus juga mencapai rekor 5.444 kasus pada Jumat (13/11).
Selama lebih dari 9 bulan pandemi melanda tanah air, akumulasi kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai setengah juta kasus, tepatnya 516.753 kasus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono menyebut lonjakan kasus terjadi akibat masa libur panjang pada akhir bulan lalu. Sehingga saat ini Indonesia terus mengalami kenaikan kasus Covid-19 harian.
Pandu memprediksi, tren kenaikan kasus masih akan terus terjadi hingga 2-4 pekan mendatang.
"Efek kebijakan cuti bersama, liburan panjang, sudah diingatkan, tak pernah jadi pertimbangan. Efeknya [peningkatan keterpakaian tempat tidur] terasa di daerah, karena keterbatasan layanan kesehatan, prediksi kenaikan 2-4 minggu ke depan," terang Pandu pada CNNIndonesia.com, Kamis (26/11).
Tren kenaikan kasus positif ini memang berdampak pada lonjakan keterpakaian tempat tidur di beberapa daerah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan standar keterpakaian tempat tidur pada masa pandemi Covid-19 sebesar 60 persen.
Sedangkan di sejumlah daerah di Indonesia, angka keterpakaian tempat tidur beberapa di antaranya sudah melebihi 70 persen dan satu daerah mendekati angka 90 persen.
Seperti di Ibu Kota DKI Jakarta. Berdasarkan data Satgas Covid-19, keterisian ICU mencapai 69,57 persen, dan keterisian isolasi mencapai 71,66 persen.
Di Jawa Barat, tren keterpakaian tempat tidur ICU juga tinggi, sebanyak 73,45 persen, sementara untuk tempat tidur isolasi 79,62 persen.
Salah satu kota penyangga Jakarta, Kota Depok juga dikabarkan mengalami kenaikan keterpakaian tempat tidur Covid-19. Salah satunya di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) yang menjadi salah satu rujukan untuk pasien Covid-19.
Di RSUI keterisian tempat tidur di kedua ruangan khusus Covid-19 di rumah sakit tersebut sebesar 80 persen berdasarkan data hari ini, Kamis (26/11).
"Tempat tidur terpasang kami untuk Covid-19 ada 80 ruangan, ICU 13 bed, HCU 8 bed, isolasi 59 bed, data hari ini terisi penuh, occupancy rate-nya di atas 80 persen," kata Manager Pengembangan Bisnis RSUI, Astrid Saraswaty, kepada CNNIndonesia.com.
Selain dua daerah itu, Jateng juga mencatatkan tingginya persentase keterpakaian tempat tidur di RS rujukan Covid-19. Berdasarkan data Satgas Covid-19 keterpakaian tempat tidur mencapai 80 persen untuk ICU, dan 77,45 persen untuk ruang isolasi.
Sementara di Jatim, keterpakaian tempat tidur ICU diklaim dalam kategori aman. Merujuk pada data Satgas Covid-19, keterpakaian ICU sebanyak 54,86 persen dan tempat tidur isolasi 57,43 persen.
Namun kondisi Jatim juga harus diwaspadai sebab provinsi ini menjadi daerah penyumbang kematian terbanyak. Akumulasi kasus kematian di Jatim sebanyak 4.275 berdasarkan data harian Satgas Covid-19 per Rabu (25/11).
Peningkatan keterpakaian tempat tidur khusus Covid-19 juga terjadi di Yogyakarta. Menggunakan data milik PandemicTalks, rata-rata keterpakaian tempat tidur di Yogyakarta pada Senin (23/11) sebesar 78 persen. Sisa tempat tidur di ICU dan Isolasi di Yogyakarta hanya 101.
"Per tanggal 20 November 2020, fasilitas kesehatan darurat tingkat pertama di Kabupaten Sleman dinyatakan penuh. Sedangkan ICU isolasi di 11 rumah sakit rujukan covid-19 dinyatakan penuh. Bed Occupancy Rate di Yogyakarta per tanggal 23 November 2020 mencapai 78 persen," kata Pandemictalks, dikutip, Kamis (26/11).
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, mengakui penularan memang masih terjadi di masyarakat sehingga kasus positif pun melonjak dan keterpakaian tempat tidur di beberapa daerah ikut mengalami kenaikan.
"Berkaca dari hal ini, menunjukkan masih terjadi penularan di masyarakat, saya meminta kepada masyarakat untuk terus disiplin menjalankan protokol 3M, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan di manapun, jangan sampai lengah," ujar Wiku dalam Youtube Presiden, beberapa hari lalu.