WAWANCARA KHUSUS

Menkes Bicara Corona: Dari Mutasi Baru hingga Insentif Nakes

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mar 2021 15:01 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin membeberkan kesulitan dihadapi pemerintah selama setahun pandemi Covid-19. Ia juga mengungkap sejumlah rencana untuk mengakhirinya.
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat menjalani vaksinasi. Foto: CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membeberkan semua kesulitan yang dihadapi pemerintah selama satu tahun pandemi Covid-19. Ia juga mengungkap sejumlah rencana mengakhiri pandemi di Indonesia.

Budi menyebut pemerintah menghadapi sejumlah tantangan satu tahun ke belakang. Salah satunya, soal pengelolaan anggaran Covid-19 antara pusat dan daerah.

Ia juga bercerita tentang strain baru Covid-19 yang baru ditemukan di Indonesia. Budi mengaitkan dengan rendahnya upaya penelitian (genome sequencing) virus corona di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu pun membahas rencana vaksinasi massal. Menurutnya, pemerintah sedang menghadapi masalah kekurangan stok vaksin hingga Juli mendatang.

Berikut wawancara CNN Indonesia bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin terkiat satu tahun pandemi Covid-19:

Sebelum membahas satu tahun pandemi, mari membahas kabar temuan mutasi baru virus corona B117. Apa langkah mitigasi dari pemerintah?

Memang strain ini, perlu diketahui, B117 atau banyak juga yang bilang N501Y itu di Inggris dan sudah masuk di negara-negara ASEAN. Misalnya, Malaysia 24 Desember, Filipina 26 Januari, Thailand 15 Februari, Singapura 24 Desember.

Apa ini belum terdeteksi belum ada di Indonesia? Kebetulan saya bersama Pak Bambang Brodjonegoro (Menteri Riset dan Teknologi) tanggal 8 Januari menandatangani perjanjian untuk bisa melakukan genome sequencing. Jadi, mendeteksi virus strain baru secara lebih agresif. Yang tadinya setahun hanya 172 dilakukan, dalam sebulan kita sudah lakukan hampir 200.

Memang yang Pak Wamen (Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono) sampaikan betul. Tadi malam (Senin, 1 Maret 2021) kita menemukan dua kasus masuk dari Saudi Arabia. Kita memiliki strain virus baru ini.

Untuk teman-teman ketahui, sampai sekarang belum ada bukti ilmiah yang pasti bahwa strain baru ini lebih fatal, tapi yang sudah ada adalah bahwa strain virus baru ini lebih menular karena memang perubahan di posisi asam amino.

Jadi, buat saya pesan-pesannya adalah tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak.

Presiden Jokowi mengumumkan Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan di Kabinet Indonesia Maju.Budi Gunadi Sadikin saat diumumkan sebagai menteri kesehatan baru di Kabinet Indonesia Maju. Foto: Muchlis - Biro Setpres

Soal satu tahun pandemi Covid-19 di Indonesia, apa evaluasi dari Kementerian Kesehatan?

Kita mengucapkan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan yang sudah satu tahun bekerja sangat keras, mengorbankan waktu dan tenaga, dan jiwanya. Pengorbanan, bantuan teman-teman tenaga kesehatan ini sangat besar.

Kita sudah memiliki strategi, ada rancangan strategi empat hal yang harus kita jalankan. Satu, mengenai diagnostic strategy, yaitu testing dan tracing. Kedua, mengenai therapeutic strategy atau strategi kalau sudah sakit, dirawat, dokternya, obatnya seperti apa. Ketiga, strategi vaksinasi, juga sudah kita lakukan. Keempat, strategi perbaikan sistem kesehatan publik sama terkait perubahan perilaku. Karena memang semua pandemi, baik itu Black Death, polio, kolera, dan lain sebagainya, termasuk yang terakhir HIV/AIDS menuntut perubahan perilaku manusia.

Jadi buat kami, strategi sudah jelas, kita akan melakukan eksekusinya dengan baik, insyaallah kita bisa mengatasi pandemi ini.

So far, dua-tiga bulan terakhir trennya sudah membaik. Sekarang, harus selalu siap-siap, harus selalu waspada, jalankan 3M, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak dengan lebih disiplin, dan juga selalu secara rajin melakukan testing, tracing,dan juga isolasi sambil menunggu program vaksinasi ini selesai dalam 12-15 bulan ke depan.

Angka tes menurun meski rapid antigen sudah digunakan. Apa yang salah?

Nomor satu, target operasi, tujuan utama, sasaran utama penanganan ini cuma satu, saya bicara sama epidemiologi satu (sasarannya), kita harus kurangi penularan. Istilahnya, flatten the curve. Untuk mengurangi laju penularan, testing, tracing, isolasi sangat penting. Karena virus ini dalam 14 hari mati sendiri. Dia menular sangat ganas 3, 5, sampai 10 hari pun masih menular. Jadi, selama dalam 10 hari pertama virus ini dari 1 (pasien) tidak (bertambah) menjadi 5, 50, 500, kita bisa jaga, dia akan berhenti. Penting buat kita mengidentifikasi siapa yang terkena.

Buat saya, jumlah kasus konfirmasi naik tidak apa-apa, yang penting kita jujur melaporkannya dan menganalisanya karena dengan itu kita bisa mengidentifikasi siapa yang kena, cepat di-trace, dites lagi orang-orang itu, kemudian yang positif diisolasi, yang tidak langsung dilepas.

Yang positif terkonfirmasi, itu 80 persen bisa sembuh sendiri, 20 persen butuh rumah sakit, hanya 5 persen yang butuh ICU. Jadi buat saya, saya tekankan sekali lagi, yang penting mengurangi penularan karena satu itu strateginya. Kedua, untuk mengurangi laju penularan, testing, tracing, isolasi yang jujur transparan dilakukan.

Kenapa sekarang sedang turun? Di seluruh dunia sudah turun. Bahwa sekarang sudah turun, bahwa selalu setelah ada puncak, dua minggu setelah liburan panjang itu pasti turun. Jadi, ini bukan hanya karena testing-nya turun, (okupansi tempat tidur) rumah sakit pun turun, itu enggak ada hubungannya sama testing. Semua BOR (bed occupancy rate/tingkat okupansi tempat tidur) di rumah sakit memang sekarang ikut turun. Bukan masalah testing atau tidak testing. Rumah sakit tidak ada hubungannya testing atau tidak testing. Jangan lengah. Jangan lengah. Harus terus 3M dan 3T.

Infografis Daftar Daerah Terapkan PPKM Jawa-Bali

Apakah penurunan kasus karena PPKM?

Kita amati setahun terakhir. Setiap ada liburan panjang, kalau pergerakannya dilepas, mobilitas orang tinggi, penularan meningkat. Data-data dari Pandemic Talk, Kawalcovid, itu gamblang menjelaskannya. Kita belajar dari mereka.

Kalau ini ada liburan panjang, pergerakannya dibebaskan, dua minggu sesudahnya kasusnya naik 40 persen. Karena memang nature-nya (sifat alamiah) virus ini setelah 14 hari dia mati sendiri.

Biasanya orang Indonesia kalau sudah naik, panik, mereka langsung patuh, (jumlah kasus penularan) dengan sendirinya turun. Kita lihat sejarahnya 2-3 kali liburan terakhir sudah naik, semua orang kemudian takut karena penularannya tinggi, (jumlah kasus penularan) turun karena pergerakannya dibatasi. Kali ini, begitu naik tinggi, PPKM digerakkan, semua orang bergerak, menahan mobilitas, (jumlah kasus penularan) turun.

Penting buat saya sampaikan, tolong jangan hanya saat jumlah kasus tinggi kita menjalankan protokol kesehatan. Pada saat turun, saat kasus rendah pun, tolong disiplin, jaga 3M. Tugas saya memastikan di Kemenkes, BNPB, dan sebagainya disiplin 3T. Kalau kita jalankan itu secara disiplin, laju penularan akan menurun.

Bagaimana menangkal narasi penolakan vaksinasi di masyarakat?

Pertama, memang ada satu lembaga survei menyebut yang tidak mau divaksin 41 persen. Ada tiga lembaga survei yang lain bilangnya cuma 10 persen. Jadi kita tahu sama-sama. Kedua, saya sibuk menerima telepon dan Whatsapp semua orang minta vaksin dan komplain karena pembagian vaksin. Sibuk sekali saya itu. Saya melihatnya, minat masyarakat besar.

Kalau ada yang mengatakan tidak suka vaksin, jangan vaksin, tidak apa-apa, itu namanya demokrasi. Saya sampaikan bahwa vaksin itu bukan hanya untuk melindungi diri kita. Vaksin itu sebenarnya melindungi keluarga kita, tetangga kita, seluruh rakyat Indonesia dan seluruh umat manusia.

Tujuan vaksinasi adalah mencapai kekebalan komunal 70 persen dari populasi. Jadi kalau teman-teman tidak mau ikut, enggak apa-apa. Tapi teman-teman harus tahu ini saatnya kita menghilangkan hak individual kita demi memajukan hak sosial kita untuk melindungi orang-orang yang lebih rentan.

Saya ingin katakan kalau teman-teman divaksin, ini kesempatan kita membantu sesama umat manusia. Apakah teman-teman mau melindungi sesama umat manusia? Terserah teman-teman.

[Gambas:Video CNN]

Strain Virus Baru hingga Insentif Tenaga Kesehatan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER