Memori Mei 1998: Dari Penembakan Mahasiswa hingga Jatuh Rezim

CNN Indonesia
Kamis, 13 Mei 2021 07:58 WIB
Genap 13 tahun kasus Mei 1998 terngiang dalam memori, penembakan mahasiswa, aksi kekerasan, hingga jatuh rezim.
Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Jakarta, CNN Indonesia --

Waktu menunjukkan pukul 10.30 WIB saat ribuan civitas akademi Universitas Trisakti, Jakarta melakukan aksi damai di kampus, 12 Mei 1998.

Aksi itu diawali penurunan bendera setengah tiang, diiringi lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan mengheningkan cipta.

Ribuan orang melakukan itu sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi Indonesia yang dihantam krisis ekonomi dan politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua jam berselang, aksi mulai memanas, massa memutuskan turun ke jalan dengan tujuan menyampaikan aspirasinya ke anggota MPR/DPR. Demonstrasi dimaksudkan dipusatkan di gedung parlemen.

Namun, long march yang dilakukan mahasiswa itu terhadang tepat di depan pintu masuk kantor Wali Kota Jakarta Barat. Aparat kepolisian membentuk barikade dua baris. Mereka dilengkapi dengan tameng dan pentungan.

Negosiasi dilakukan, namun tak membuahkan hasil, massa mendesak maju yang dibalas datangnya personel tambahan.

Karena tertahan, aksi mimbar bebas spontan pun dilakukan di jalan. Mahasiswa meneriakkan yel-yel dan nyanyian. Hujan yang mengguyur Ibu Kota pun melengkapi teriakan.

Kemudian sekitar pukul 17.00, aparat meminta mahasiswa untuk kembali ke dalam kampus. Saat itulah kericuhan bermula. Gas air mata ditembakkan ke arah mahasiswa, mereka lari tunggang langgang, berlindung ke segala tempat.

Hujan air berganti hujan peluru, dengan tembakan yang terarah, empat mahasiswa yakni Elang Mulia Lesmana; Heri Hertanto; Hafidin Royan; dan Hendriawan Sie tewas tertembak. Selain itu, korban luka juga berjatuhan.

Dalam laporan yang dirilis Tim Gabungan Pencari Fakta Peristiwa (TGPF) Kerusuhan Mei 1998, dapat disimpulkan bahwa peristiwa penembakan mahasiswa di Trisakti itu telah menciptakan faktor martir yang telah menjadi faktor pemicu kerusuhan.

Pagi harinya di 13 Mei, ribuan mahasiswa memberikan penghormatan terakhir kepada rekannya yang tewas tertembak.

Rusuh

Dari sudut urutan peristiwa, TGPF menemukan bahwa titik picu awal kerusuhan di Jakarta terletak di wilayah Jakarta Barat, tepatnya wilayah seputar Universitas Trisakti, 13 Mei 1998, sementara pada 14 Mei 1998, kerusuhan meluas dengan awalan titik waktu hampir bersamaan, yakni rentang antara pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB.

Sasaran kerusuhan adalah pertokoan, fasilitas umum, pom bensin, tanda-tanda lalu lintas, kantor pemerintah, termasuk kantor polisi. Selain itu perusuh juga melakukan pembakaran gedung, rumah dan toko, serta kendaraan bermotor umum dan pribadi.

Mengutip laporan TGPF, di Yogya Plaza Klender, Jakarta Timur, massa berkumpul karena mendengar isu tempat itu akan dibakar.

Perusuh Misterius, Kekerasan, hingga Jatuh Rezim

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER