Sementara itu, 25 warga Dusun Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul akan menjalani tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR), hari ini, Sabtu (5/6).
Puluhan orang ini adalah mereka yang sempat menghadiri takziah dan terlibat dalam prosesi pemakaman jenazah pasien Covid-19 dengan tanpa protokol kesehatan (prokes).
"Warga Lopati semuanya, ada keluarga [almarhum] tetangga, termasuk warga sekitar yang sempet bantu-bantu," kata Camat Srandakan Anton Yulianto saat dihubungi, Jumat (4/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton sendiri tidak mengiyakan saat disinggung apakah pemakaman jenazah Covid-19 kemarin tanpa prokes itu dilatarbelakangi penolakan dari anggota keluarga maupun warga setempat.
Ia hanya bisa memastikan bahwa pemakaman jenazah pasien Covid-19 tanpa prokes Selasa kemarin benar adanya.
Dikatakan Anton, tes ini mengambil waktu pada Sabtu lantaran menyesuaikan masa inkubasi virus. "(Tes PCR) dipilih hari Sabtu karena hari ke-lima setelah kejadian," sambungnya.
Anton berujar, 25 orang tersebut terjaring usai Satgas Covid-19 setempat melaksanakan penelusuran kontak atau tracing pascaperistiwa yang terjadi pada Selasa (1/6) pagi itu.
"Datanya masih bergerak, karena menyesuaikan respons dari masyarakat," lanjut Anton.
Diberitakan sebelumnya, jenazah seorang lansia yang merupakan pasien Covid-19 dimakamkan tanpa prokes di Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul, Selasa (1/6).
Relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bantul mengaku dihalang-halangi saat hendak membantu proses pemakaman sesuai prokes.
Buntutnya, salah seorang warga berinisial A dilaporkan ke Polres Bantul oleh FPRB dengan delik upaya penghasutan agar proses pemakaman tak menerapkan prokes, Rabu (2/6). Saat itu, sosok A diduga berdalih supaya pemakaman disesuaikan dengan adat lingkungan setempat dan syariat Islam.
![]() |
Dari Makassar, 237 pekerja proyek pembangunan apartemen 31 Sudirman Suite dites swab usai temuan kasus positif pada 45 pekerja lainnya, Sabtu (5/6).
Kepala Dinas Kesehatan Makassar Andi Hadijah Iriani kepada CNNIndonesia.com menyebut hasil tes tersebut bisa diketahui esok pagi.
Sebelumnya, Master Covid-19 Kecamatan Ujung Pandang Andi Pattawari menyebutkan 45 orang pekerja proyek yang terpapar Covid-19 itu dirawat di RS Pelamonia.
Sebagai tindak lanjut, lokasi proyek dan mes para pekerja di Jalan Batu Putih, Kota Makassar, pun disegel.