Samperaja Manullang (46 tahun) berkali-kali gagal ibadah ke gereja sejak 2007 hingga hari ini. Ia dan istrinya harus rela putar balik karena ada masalah di perjalanan hingga lokasi gereja yang kejauhan.
"Di tengah jalan anak muntah, turun dari angkot. Kita gagal ibadah," kata Samperaja kepada CNNIndonesia.com, Jumat (23/12).
Saat itu ia tinggal di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon. Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) paling dekat dari rumahnya berjarak lebih dari 35 kilometer, itu pun tak di wilayah Cilegon, melainkan harus ke Kota Serang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cilegon juga dikenal sebagai kota industri, khususnya baja. Di wilayah ini, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk memproduksi jutaan ton baja setiap tahunnya.
Jadwal ibadah di Gereja HKBP Kota Serang dimulai sejak pukul 08.00. Mau tak mau, setiap Minggu, ia harus sudah terjaga dari tidur sejak pukul 05.00 WIB.
"Jam 6 saya harus berangkat dari Merak. Bangun otomatis jam-jam 5, anak kita mandikan, segala macam itu, kadang masuk angin dia," ucap Samperaja.
Ia pun pindah ke Kecamatan Cilegon beberapa tahun setelahnya. Jarak dari rumah ke gereja ikut berkurang, jadi sekitar 25 kilometer. Saat itu, ia juga telah memiliki sepeda motor.
"Naik motor sekitar 40-50 menit," katanya.
Samperaja dan istri dikarunia seorang anak lagi pada 2009. Ketika itu, sekeluarga bonceng empat ke gereja menjadi rutinitas tiap minggu.
Tahun berganti, namun situasi di Cilegon masih sama saja. Tak ada gereja HKBP yang berdiri.
![]() |
Rutinitas Keluarga Samperaja hanya bertahan selama beberapa tahun. Saat kedua anaknya beranjak besar, mereka sekeluarga kembali naik angkot untuk beribadah. Bertahan hingga kini.
Ongkos angkot dari rumahnya ke HKBP Serang sebesar Rp10 ribu. Sekali berangkat, keluarga kecil itu menghabiskan uang Rp40 ribu. Pulang pergi, sebesar Rp80 ribu.
"Rp80 ribu seminggu, sementara satu bulannya ada empat (hari) minggunya. Belum ketemu yang lima," kata dia.
Ongkos yang dikeluarkan akan bertambah jika ada kegiatan-kegiatan gereja selain Hari Minggu. Bagi seorang tukang tambal ban yang pendapatannya tak menentu, besaran uang yang dikeluarkan itu memberatkannya.
"Banyak uang yang harusnya bisa untuk keperluan lain. Hanya mau gereja kok sesusah itu," kata dia.
Situasi itu, juga dialami jemaat HKBP lainnya.
Lihat Juga :![]() JEJAK 5 TAHUN ANIES Jejak Anies Hapus Stigma Ayat dan Mayat Warisan Pilkada 2017 |
"Ada warga yang di daerah (Kelurahan) Suralaya sana, harus tiga kali naik angkot, karena engggak ada yang langsung. Kayak mau pulang kampung, bangun pagi-pagi takut terlambat pesawatnya," seloroh dia.
Kini, di perayaan natal 2023, Samperaja dan ribuan jemaat HKBP Cilegon lainnya akan tetap bepergian ke Serang. Samperaja mungkin akan menggunakan sepeda motor lantaran istri dan satu orang anaknya tengah berada di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
"Undang-undang dasar mengatur kebebasan beragama orang, itu sudah ada. Hanya jadi tanda tanya buat saya, itu ada hanya dibikin untuk dibaca pemerintah atau dijalankan," kata dia.
Baca halaman berikutnya: proses mentok di kelurahan...