Lima Momen Bersejarah Susi Susanti

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Sabtu, 14 Feb 2015 12:50 WIB
Susi Susanti telah melewati puluhan bahkan lebih dari seratus pertandingan. Namun, ada lima di antaranya yang akan selalu ia kenang sepanjang masa.
Olimpiade menjadi ajang yang demikian identik dengan Susi Susanti. (Getty Images/Dimas Ardian)
Barcelona, Selasa 4 Agustus 1992. Susi bangun dari tempat tidurnya meski ia tak benar-benar menikmati tidur malam sebelumnya. Hari itu bukan sekadar hari biasa karena babak final cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade Barcelona 1992 sedang menanti dirinya.

Susi berdiri di ambang sejarah.

Menghadapi Bang Soo-Hyun dari Korea Selatan, kesuksesannya menembus partai final membuka asa masyarakat Indonesia untuk melihat atlet Indonesia bisa meraih emas Olimpiade untuk pertama kali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak tenang dan tidak bisa tidur dengan nyenyak," ucap Susi mengenang. "Begitu pagi hari datang, ingin rasanya saya cepat-cepat bertanding agar rasa deg-degan yang ada dalam diri saya berlalu," katanya menambahkan.

Susi adalah salah satu andalan Indonesia untuk meraih emas Olimpiade Barcelona 1992. Statusnya sebagai pemain nomor satu dunia membuatnya dipercaya bisa memikul tanggung jawab itu.

"Di babak sebelumnya, saya hanya fokus pada pertandingan per pertandingan dan belum berpikir tentang emas, jadi saya bisa cukup tenang dan tidur di malam harinya," tutur Susi.

"Namun saat final jelas berbeda karena itu berarti selangkah lagi saya mampu mewujudkan cita-cita saya dan juga cita-cita masyarakat Indonesia."

Ketika pertandingan dimulai, kegugupan Susi masih terlihat di game pertama. Bang Soo-Hyun sukses lebih dulu menemukan ritme permainan dan memenangkan game pertama dengan skor 11-5.

"Saya coba tenang dan tidak berpikir terlalu banyak tentang emas Olimpiade usai kalah di gim pertama. Rupanya hal itu membantu saya bisa tampil lepas dan menemukan ritme permainan," ucap Susi.

Alhasil, Susi mampu memenangkan gim kedua dengan skor 11-5. Gim ketiga, atau gim penentuan, pun tidak berlangsung ketat karena Susi begitu dominan dan menang 11-3.

"Begitu selesai, saya berteriak sekeras-kerasnya. Bukan karena saya mendapat emas Olimpiade, saat itu saya berteriak lebih karena beban dan tanggung jawab saya sudah berakhir. Saya sukses memenuhi harapan semuanya," ucap Susi. (vws)

HALAMAN:
1 2 3 4 5 6
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER