Empat Pertikaian Negara dan Asosiasi Sepak Bola

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Rabu, 25 Feb 2015 21:32 WIB
Nada ancaman yang terdapat di surat Sekjen FIFA bukan pertama kalinya terjadi di sepak bola, Polandia, Yunani, dan bahkan Spanyol pun pernah merasakannya.
Sepak Bola Spanyol pernah diancam FIFA masalah pemilihan presiden asoasi sepak bola. (GettyImages/Think Stock)
Konflik antara negara dan asosiasi sepakbola Spanyol berawal dari kisruh pemilihan presiden otoritas sepakbola Spanyol (RFEF).

Pada Desember 2007, pemerintah Spanyol mengadopsi aturan yang menyatakan setiap federasi olahraga di negeri matador tersebut harus melalui persetujuan Menteri Olahraga.

Selain itu, kegagalan sepakbola Spanyol lolos di Olimpiade 2008 membuat kementerian olahraga menginginkan pemilu dilakukan pada awal 2008, sedangkan presiden RFEF menginginkan pemilu dilakukan pada musim gugur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut akhirnya membuat FIFA ikut campur. Otoritas tertinggi sepak bola dunia tersebut sempat mengancam membekukan RFEF sehingga klub maupun tim nasional Spanyol tidak dapat berpartisipasi di kompetisi internasional.

Namun pihak Kementerian Olahraga Spanyol menyatakan mereka akan mempertahankan kedaulatan Spanyol dan hukumnya, dan meminta RFEF untuk mematuhi hukum dan aturan yang berlaku.

Hal tersebut ditanggapi oleh RFEF dengan menyatakan pemilu akan dilangsungkan pada bulan November dan menyatakan mereka hanya akan mengadopsi aturan dari FIFA, bukan pemerintah Spanyol.

Hal tersebut membuat berang kementerian dan kisruh ini berakhir di meja hijau dengan kemenangan untuk pemerintah Spanyol. Tak ayal FIFA pun mengadakan pertemuan di Zurich untuk mengirimkan pesan terkait wacana pembekuan RFEF oleh FIFA.

Pihak Komite Olimpiade Spanyol yang berusaha untuk memediasi RFEF dan Kementerian Olahraga Spanyol juga tidak banyak membuahkan hasil, hingga kisruh ini akhirnya menjadi perdebatan publik melalui media-media Spanyol.

Namun pada akhirnya pemilu RFEF terjadi di bulan November, meski pihak pemerintah mengklaim penundaan pemilu tersebut merupakan kebijakan dari pihak kementerian dan bukan atas tekanan FIFA.

Akan tetapi kisruh antara pemerintah dengan RFEF kembali terjadi pada tahun ini, setelah presiden RFEF, Miguel Angel Villar mengklaim kementerian olahraga telah menyalahgunakan kekuasaan.

Villar meradang setelah Kementerian Olahraga Spanyol mempertanyakan bagaimana RFEF mempergunakan uang yang mereka dapatkan dari negara.

Pihak RFEF bahkan telah mengajukan surat untuk meminta 'bantuan' dari UEFA dan FIFA.

Konflik Panjang Sepakbola Yunani

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4 5
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER