Berstatus sebagai juara Asia 2015, setelah mengalahkan Korea Selatan di partai puncak Piala Asia Januari lalu, sepakbola Australia saat ini lahir dari reformasi yang berasal dari campur tangan pemerintah.
Berbeda dengan kebanyakan negara lain yang intervensi pemerintahnya berujung pada keterlibatan FIFA, campur tangan yang dilakukan pemerintah negeri Kanguru pada 2003 silam berjalan dengan relatif mulus.
Melihat sepakbola Australia yang terpuruk, Menteri Olahraga saat itu, Rod Kemp, bersama dengan parlemen Australia membentuk sebuah komite independen yang bertugas untuk mengumpulkan rekomendasi untuk kemajuan sepakbola mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat itu, sebuah program dari ABC, Four Corners, menemukan banyaknya konflik kepentingan di dalam otoritas sepakbola Australia (SA), yang berada di ambang kebangkrutan dengan hutang yang mencapai US$ 2,6 juta.
Layaknya Australia yang terdiri dari berbagai negara bagian, badan sepakbola nasional mereka saat itu juga dipecah menjadi beberapa organisasi, sehingga menimbulkan masalah perbedaan kepentingan dan juga keenganan untuk memberikan kendali kepada badan sepakbola nasional.
Selain itu, kegagalan untuk lolos ke Piala Dunia dan Piala Konfederasi semakin membuat sepakbola negara kanguru terpuruk.
Namun keberadaan komite independen yang dipimpin oleh David Crawford, mulai berjalan untuk mengidentifikasi segala permasalahan yang ada dan mengajukan rekomendasi kepada pihak SA.
Tentu tidak mudah. Tetapi, pemerintah yang mengancam akan menarik dana jika tidak ada perbaikan dalam sepakbola Australia, banyak berperan dalam keberhasilan laporan Crawford mereformasi dunia sepakbola.
Bahkan dari laporan Crawford tersebut SA mengalami perubahan besar dan berubah menjadi Federasi Sepakbola Australia (FFA)
Keberadaan FFA ini membuat asosiasi sepakbola Australia kini terlepas dari berbagai konflik kepentingan dan juga bersifat independen.
Hasilnya? Australia berhasil kembali meluncurkan liga sepakbola lokal yang bernama A-League, serta berhasil lolos ke Piala Dunia 2006, mengakhiri masa absen mereka selama 32 tahun terakhir.
Australia dan sepakbola mereka, mungkin merupakan salah satu dari sedikit keberhasilan perpaduan antara pemerintah dan asosiasi sepakbola nasional dalam mengatasi permasalahan di sepakbola mereka.
Hingga saat ini, Australia bahkan belum pernah absen dari Piala Dunia, dan sempat mencapai peringkat ke-14 FIFA pada 2009 silam.
Saat ini tim nasional Socceroos yang dilatih oleh Ange Postecoglou tersebut berada di peringkat ke-63 FIFA.
(vws)