Surabaya, CNN Indonesia -- Kasubdit Penmas Polda Jatim AKBP Dwi Setyorini mengonfirmasi bahwa Ketua Umum Persebaya 1927, Saleh Ismail Mukadar, telah melaporkan insiden penamparan dirinya dalam diskusi sepak bola dengan tema Persebaya yang terjadi di stasiun televisi lokal Surabaya pada Kamis (16/4) malam.
"Benar, tadi malam telah melaporkan peristiwa tersebut kepada Polda Jatim," kata Dwi saat dihubungi CNN Indonesia pada Jumat (17/4). Menurut Dwi, terlapor insiden kekerasan tersebut berinisial N.
Saleh Mukadar, ditampar oleh preman yang memaksa masuk acara diskusi tersebut pada Kamis (16/4) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Amrizal, yang hadir pada diskusi tersebut, tujuan acara adalah untuk mencari titik terang terhadap dualisme yang terjadi di tubuh klub Persebaya. "Acara ini netral dan mengundang kedua belah pihak. Namun dari kubu sebelah (Persebaya Surabaya yang berlaga di Liga Super Indonesia) tidak datang," kata Amrizal ketika dihubungi CNN Indonesia.
Selain Saleh, narasumber lainnya adalah mantan Ketua Umum Persebaya Arif Afandi, mantan pelatih Persebaya Fredy Mully, dan pengamat sepakbola Andy Slamet.
"Tapi di tengah-tengah acara ada enam orang yang asuk dan kemudian mencak-mencak. Mereka lalu kemudian melempar pot bunga," katanya lagi.
"Lalu mereka meminta untuk staf stasiun televisi mematikan kamera dan menghentikan acara. Sempat juga ada ancaman pembunuhan pada Saleh."
Menurut Amrizal, orang-orang yang memasuki ruangan tersebut tidak mengenakan atribut ormas apa pun. Namun, tutur Amrizal lagi, salah seorang dari mereka adalah mantan staf di salah satu stasiun televisi lokal lainnya yang telah dikenal oleh beberapa narasumber."
Amrizal sendiri mempertanyakan kondisi keamanan yang tidak ketat, meski acara ini memiliki tensi tinggi.
Ia juga mempertanyakan pihak kepolisian yang membutuhkan waktu hingga setengah jam untuk datang ke lokasi, meski jarak antarkantor kepolisian dan gedung tempat diskusi hanya berjarak kurang dari 100 meter.
Ketika dikonfirmasi, Dwi Setyorini mengatakan bahwa alasan keterlambatan tersebut adalah karena lokasi kejadian berada di lantai 20. "Acara diskusinya juga tertutup," ujarnya.
(vws)