New York, CNN Indonesia -- Otoritas sepak bola Rusia harus mengambil langkah lebih jauh lagi untuk memerangi aksi rasialisme dan sejauh ini mereka gagal untuk memahami makna hal tersebut, demikian dinyatakan pengurus Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Kamis (23/7).
Negara tuan rumah Piala Dunia 2018 itu berada dalam sorotan pada Rabu (22/7) ketika Uni Sepak Bola Rusia (RFU) menolak tuduhan bahwa gelandang Ufa, Emmanuel Frimpong, diejek secara rasial oleh pendukung Spartak Moskow.
Pemain asal Ghana tersebut berkata bahwa ia menerima ejekan berupa suara monyet ketika bermain di laga pertama Liga Rusia pada Jumat (17/7). Merespons aksi tersebut, Frimpong mengacungkan jari tengah sehingga ia diusir wasit dan kemudian mendapat hukuman larangan bertanding dua laga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira bukan soal penyangkalan total tentang aksi rasialisme di Rusia, namun ada ketidakpahaman tentang apa itu rasialisme," kata Yuri Boychenko kepada
Reuters dalam konfrensi pers PBB.
"Otoritas di sini harus melakukan lebih jauh lagi untuk menghentikannya," kata Boychenko, kepada Unit Anti Diskriminasi Kantor Urusan Hak Asasi Manusia PBB.
"Pengurus di Rusia terlalu sering melihat segala sesuatu dari sudut pandang mereka sendiri. Mereka tidak bisa menempatkan diri sebagai korban dan melihat dari sudut pandang mereka."
Dalam sesi jumpa wartawan tersebut, Boychenko mengatakan bahwa ia percaya otoritas sepak bola mulai mengenali adanya isu rasialisme.
"Saya percaya sebentar lagi hal itu akan diakui," katanya. "Ini masalah prilaku dan juga masalah masyarakat. Di Rusia, tidak ada pemahaman yang jernih tentang rasialisme."
"Ini bukan sekadar soal hitam dan putih dan putih dan hitam saja; ini isu soal etnis, agama, afiliasi, budaya, bahasa, dan lainnya."
Lebih dari 200 aksi rasialisme dilakukan penggemar sepak bola di seluruh Rusia pada periode 2012 hingga 2014.
Direktur Eksekutif Sepak Bola Melawan Rasialisme di Eropa, Piara Power, mengatakan bahwa tim dari Afrika bisa menolak untuk bertanding di Piala Dunia jika mereka mendapatkan cemoohan dalam satu pertandingan.
Asosiasi sepak bola Ghana (GFA) telah mengeluarkan kemarahan atas insiden Frimpong tersebut dengan menyatakan bahwa sang pemain telah menerima ejekan "keji".
(vws)