Verifikasi Peserta Piala Kemerdekaan Masih Alot

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2015 18:39 WIB
Ketua BOPI, Noor Aman, masih akan menunggu kesiapan para klub. Menurutnya masih banyak klub yang belum siap memenuhi syarat yang ditetapkan.
Tim Transisi bentukan Kemenpora dianggap belum pengalaman menggelar turnamen. (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peserta Piala Kemerdekaan yang diselenggarakan Tim Transisi bentukan Kemenpora hingga kini belum dapat dipastikan. Proses verifikasi yang dilakukan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) hingga kini masih berjalan alot.

Ketua BOPI, Noor Aman, masih akan menunggu kesiapan para klub. Menurutnya masih banyak klub yang belum siap memenuhi syarat yang ditetapkan.

"Jadi kesiapan yang bisa mengukur adalah klub itu sendiri. Kalau dibandingkan dengan ISL sebetulnya yang BOPI tetapkan kali ini tidak berat," kata Noor saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu (29/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Noor berpendapat bahwa kalau dibandingkan dengan kondisi sepak bola Indonesia sebelum PSSI dibekukan, ketika PT Liga masih turut andil dalam menggelar kompetisi, apa yang diberikan BOPI lebih ringan.

"Klub-klub ini bukan di bawah kekuasaan Tim Transisi. Namun sebetulnya kami lebih melihat kesiapan promotor dalam Piala Kemerdekaan ini," ucap Noor.

Pengalaman Tim Transisi

Hingga kini baru ada 14 klub yang dipastikan tampil di Piala Kemerdekaan. Sementara Tim Transisi menargetkan turnamen diikuti 24 klub.

Semula Piala Kemerdekaan dijadwalkan berlangsung pada 1 Agustus mendatang. Tim Transisi kemudian mengundurnya menjadi 15 Agustus karena belum semua klub lolos verifikasi BOPI. Noor menilai hal tersebut bukan sepenuhnya kesalahan klub.

"Saya menduga Tim Transisi belum mempunyai pengalaman menggelar turnamen, tidak tahu prosesnya tidak semudah yang dibayangkan," katanya.

Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho, juga membenarkan masih banyak klub yang belum memenuhi persyaratan dengan lengkap.

"Saya tidak masuk ke jumlah peserta. Hanya yang jelas, ketidaklengkapan membuat kemarin diputuskan untuk diundur, di samping regulasi turnamen juga yang belum sepenuhnya baik," ujar Heru.

"Ketentuan single turnamen dari awal saya katakan tidak seketat kompetisi. Saya pikir ini masalah komunikasi antara penyelenggara. Ini hal baru bagi Tim Transisi, pengalaman belum cukup, ditambah klub yang lambat memberi respons."

Mengenai syarat verifikasi Piala Kemerdekaan, Heru menjelaskan bahwa syarat-syarat tersebut secara detail masih akan dibahas secara internal.

"Ini sebuah situasi baru untuk BOPI, karena kan penyelenggara sebenarnya adalah Tim Transisi yang bukan sebuah badan hukum, di mana EO-nya sekedar jadi pelaksana teknis," tegas Heru.

"Tapi prinsipnya kita ingin verifikasi tentang regulasi turnamen yang menyangkut match fee, hadiahnya, format detil turnamen, lalu kesiapan finansial, teknis, dan perangkat pertandingan."

Selain Badan Hukum, penanggungjawab, dan legalitas, BOPI sebelumnya menganggap yang terpenting dari verifikasi Piala Kemerdekaan adalah kesehatan keuangan klub dan promotor turnamen.

Lampu Hijau PIS

Selain Piala Kemerdekaan, BOPI juga berencana akan memberikan verifikasi kepada Piala Indonesia Satu (PIS) yang diselenggarakan Mahaka.

"BOPI nanti juga harus memberikan verifikasi untuk Piala Indonesia Satu. Pasti. BOPI tidak pilih-pilih, kami menjalankan amanah undang-undang," ucap Heru.

PIS merupakan turnamen independen Mahaka yang telah mendapat rekomendasi dari PSSI. Heru mengatakan, Mahaka sudah pernah melakukan komunikasi dengan pihak BOPI. Namun, saat ini belum ada tindak lanjut.

"Kami belum tahu bagaimana verifikasinya nanti, tergantung format yang mereka buat. BOPI pernah ketemu waktu awal-awal dengan pihak Piala Indonesia Satu, mereka minta endorsement. Tapi, setelah itu tidak ada komunikasi lagi," ujar Heru. (har)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER