Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah dianggap sebagai salah satu kandidat favorit menggantikan posisi Sepp Blatter sebagai presiden FIFA, Michel Platini akhirnya resmi mengumumkan pencalonan dirinya, Rabu (29/7).
"Ini merupakan sebuah keputusan yang dipertimbangkan dengan hati-hati, di mana saya lebih memikirkan masa depan sepak bola dibandingkan masa depan saya," ujar Platini dalam suratnya kepada 209 anggota FIFA terkait pencalonannya seperti dilansir
Guardian.
Platini menjabat sebagai presiden konfederasi sepak bola Eropa (UEFA) sejak 2007 lalu. Serta sempat menjadi salah satu pendukung Blatter di masa lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hubungan Platini dan presiden FIFA itu merenggang, setelah Blatter melanggar janjinya untuk mundur dari posisi sebelum pemilihan presiden 29 Mei lalu.
Pada 2011, Blatter sempat menyatakan akan mengundurkan diri dari FIFA pada akhir masa kepemimpinannya yang keempat. Namun, pada akhirnya ia kembali mencalonkan diri kembali terpilih dalam pemilihan Mei lalu.
Empat hari setelah pemilihan, Blatter akhirnya mengumumkan rencana pengunduran diri setelah FIFA dirundung masalah skandal korupsi.
Kendati menjadi kandidat favorit dan diklaim mendapat dukungan empat dari enam konfederasi sepak bola dunia, Platini tak lepas dari sejumlah kritikan ketika menduduki puncak kekuasaan di UEFA.
Salah satu alasan banyak kritikan yang mengalir adalah pernyataan Platini ke publik telah memilih dan mendukung Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Keputusan itu dikritik banyak pihak karena terpilihnya Qatar ditengarai melibatkan banyak kontroversi, termasuk skandal korupsi dan penyuapan.
FIFA akan melakukan pemilihan presiden pengganti Blatter di Zurich pada 26 Februari mendatang.
(har/har)