Mencalonkan Diri, Muddai Maddang Ingin Satukan KOI-KONI

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Selasa, 06 Okt 2015 10:13 WIB
Ketua KONI Provinsi Sumatera Selatan yang mencalonkan diri menjadi ketua KOI bermimpi untuk menyatukan dua lembaga besar di Indonesia, KOI-KONI.
Kongres pemilihan ketua KOI akan digelar pada 31 Oktober. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Muddai Maddang, ingin menyatukan Komite Olimpiade Indonesia dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) jika terpilih menjadi Ketua KOI periode 2015-2019.

Muddai mengambil mengaku bahwa ia adalah calon pertama yang mendaftarkan diri pada Senin (5/10) kepada Tim Penjaring yang dipimpin oleh Wasekjen PBSI, Achmad Budiharto. Latar belakang di bidang olahraga, desakan teman-teman cabor maupun pengurus olahraga termasuk teman-teman media, menjadi alasan dia berani mengajukan diri menjadi calon Ketua KOI.

"Sebaiknya disatukan kembali, walau KOI-KONI beda tupoksi tapi kepentingan sama. Itu salah satu hal yang akan saya bawa, itu penting," kata laki-laki yang saat ini menjabat sebagai Ketua KONI Provinsi Sumatera Selatan saat dihubungi CNN Indonesia melalui sambungan telepon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau belum menjelaskan secara spesifik bagaimana cara mewujudkan hal tersebut, ia yakin hal itu bukan sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan.

Secara prinsip, Muddai menilai tidak ada beda perbedaan yang berarti antara KONI dan KOI. Penyatuan KOI dan KONI menurutnya perlu dilakukan agar kedua lembaga tersebut dapat bekerja tanpa batasan lingkup kerja domestik atau luar negeri. Jika bersatu, siapapun dan darimanapun dapat jadi pemimpinnya. Tak terkecuali yang berasal dari luar KOI atau KONI.

Ia membayangkan tidak akan ada persyaratan yang rumit untuk memimpin dua lembaga tersebut dalam satu badan. Yang penting para calonnya nanti dapat berkompetisi dengan baik.

"Kerja KONI itu kan berkepentingan dengan penyelenggaraan. Karena pembuktian pembinaan diuji di turnamen. Kalau tidak ada turnamen, tidak akan tahu tolok ukur para atlet.

"Sementara menyelenggarakan turnamen seperti single event dan multi event itu bukan kepentingan KONI. Makanya saya berpikir untuk satukan KOI-KONI, komandannya satu lembaganya dua. Karena sebetulnya KONI-KOI tidak berantem, yang gaduh itu pengurusnya," katanya.

Muddai mengaku siap untuk menjadi ketua KOI. Menurutnya kinerja KOI sekarang ini relatif baik-baik saja, namun memang ia akui bahwa faktanya dunia olahraga Indonesia sedang gaduh.

Untuk itu, ia pun berkeinginan untuk mengarungi kegaduhan olahraga Indonesia. "Kalau gaduh ada konsekuensi yang merugikan olahraga. Saya tidak pada posisi menilai KOI yang sekarang. Cuma sepanjang ini saya lihat KOI cukup berhasil karena Indonesia bisa menjadi tuan rumah Asian Games 2018," ujarnya.

"Pokoknya buat saya yang paling penting sama-sama berusaha menggabungkan kembali KOI dan KONI, tinggal dicari caranya gimana."

Proses pendaftaran calon ketua KOI dimulai pada Jumat (2/10) dan ditutup pada Senin 26 Oktober 2015 pukul 12 malam, atau tepat sebelum Kongres pemilihan ketua KOI pada 31 Oktober mendatang. (vws)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER